CILACAP, KOMPAS.TV - Sejumlah anak penyu mungil atau dikenal dengan nama tukik, baru saja dilepasliarkan, setelah dikarantina beberapa waktu di tempat Konservasi Penyu Nagaraja, yang terletak di wilayah Pantai Sodong, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Biasanya, tukik akan dilepasliarkan, setelah dua bulan sejak menetas, atau jika dinilai sudah kuat dan mampu beradaptasi dengan habitat aslinya di laut lepas. Sedangkan telur-telur penyu, didapat oleh pegiat konservasi Nagaraja, dari hasil patroli di sepanjang Pantai Sodong, hingga ke wilayah pantai-pantai di Kabupaten Kebumen.
jika tidak dilakukan patroli, dikhawatirkan telur-telur penyu akan ditemukan oleh orang-orang tak bertanggung jawab, ataupun dikonsumsi oleh warga. Hal inilah yang dinilai dapat mengancam keberlangsungan satwa tersebut. Kemudian telur-telur ditetaskan, lalu dikarantina, dan akhirnya dikembalikan lagi ke laut.
“Berdasarkan rasa kepedulian saya terhadap habitat penyu maupun kepada penyu yang bertelur di pantai, dan diambil telurnya untuk diperjual belikan. Oleh karena itu kami merasa prihatin dan kami berusaha melakukan konservasi penyu” jelas Jumawan, Pegiat Konservasi Penyu Nagaraja.
Sejak didirikan pada sekitar tahun 2020 hingga saat ini, Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja, telah melepasliarkan lebih dari 2.000 ekor penyu. Para pegiat ini memiliki tujuan melestarikan penyu. Sebab bagi mereka, jika pantai-pantai masih didarati dan menjadi tempat penyu bertelur, artinya pantai tersebut masih asri, dan belum rusak.
Tempat konservasi penyu, saat ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, bahkan menjadi tempat studi bagi pelajar dan mahasiswa. Sejumlah pihak juga melakukan dukungan dan bantuan untuk membantu pegiat melakukan pelestarian penyu.
#konservasi #penyu #cilacap
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.