MAGELANG, KOMPAS.TV - Warga Dusun Bumen Jelapan, Desa Karangrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah kini tak perlu repot-repot lagi menggunakan kayu bakar untuk memasak, karena saat ini warga sudah menggunakan jaringan gas (jargas) yang dipasang oleh Pertamina Gas Negara (PGN). Warga mengaku menggunakan jargas lebih efektif karena tidak sering mengganti tabung dan tinggal mengecek setiap bulannya.
Rata-rata tagihan penggunaan jaringan gas untuk rumah tangga berada di kisaran Rp100.000 hingga Rp130.000 setiap bulannya, sedangkan jika menggunakan tabung elpiji biasa, bisa menghabiskan lima hingga enam tabung setiap bulannya.
“Lebih efisien, kita tidak perlu beli-beli ke warung karena sekarang tabung elpiji kan susah. Kalau di kampung rata-rata susah untuk mencari tabung elpiji. Kalau pake itu (jargas) hanya cek tagihan bulanan,” ujar Nur Azizah, warga.
“Perbandingan seandainya pakai katering, saya pasti pakai dua tabung besar dan dua tabung kecil itu satu bulan,” tutur Sri Irniati, warga.
“Jadi saya harus habis Rp500.000 untuk gas setiap bulan. Kalau pake ini (jargas), kita hanya bayar Rp280.000 setiap bulan,” sambungnya.
Sementara M. Hely Rofikun, Kepala Desa Karangrejo, berharap, seluruh desa bisa teraliri gas dari PGN sehingga akan lebih banyak lagi tumbuh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendongkrak ekonomi warga.
“Alasan kami karena kami menginginkan tumbuhnya UMKM rumahan di desa kami,” tutur M. Hely Rofikun.
Kehadiran jaringan gas alam di Dusun Bumen Jelapan, Desa Karangrejo, Kabupaten Magelang, ini juga mampu menjadi penolong saat adanya kelangkaan gas tabung elpiji ukuran tiga kilogram di pasaran.
#jaringangas #pertamina #magelang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.