LAMPUNG, KOMPAS.TV - Kericuhan ini terjadi saat akan berlangsung mediasi. 6 orang perwakilan kontraktor yang hadir ditolak karena dianggap terlalu ramai. Adu mulut antara massa aksi dan kepala dinas PUPR Lampung Selatan tak terhindarkan, dimana keduanya tampak saling bersitegang.
Baca Juga: Warga Tembakan Senpi Bubarkan Organ Tunggal
Akibatnya proses mediasi gagal. Pendemo akhirnya keluar ruangan dengan rasa kecewa. Mereka menilai kepala dinas PUPR sangat arogan dan tidak menerima aspirasi yang ingin disampaikan.
Pendemo mengaku sudah 3 tahun tidak pernah mendapat proyek dari dinas PUPR Lampung. Mereka menuntut agar pihak dinas dapat memberdayakan kontraktor lokal dan membagi proyek pembangunan secara adil.
Sementara kepala dinas PUPR Lampung Selatan menyatakan pembagian proyek bukan wewenangnya. Sebab semua diatur melalui lelang secara online, bahkan dirinya siap menanggung resiko atas semua pekerjaan selama menjabat.
Para kontraktor lokal akhirnya membubarkan diri, namun mereka berjanji akan membawa masalah ini ke ranah hukum dan juga mengancam akan melaporkan kepala dinas PUPR Lampung Selatan ke KPK.
#demo #kontraktor #pupr
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.