SORONG, KOMPAS.TV - Sanggar Budaya Manoi menjadi salah satu pusat pelestarian budaya asli Papua yang terletak di Sorong, Papua Barat Daya. Sanggar yang didirikan sejak Tahun 2014 ini, bertujuan untuk melestarikan tari tradisi dan menciptakan tari kreasi dari cerita rakyat maupun kearifan lokal masyarakat setempat.
Saat dikunjungi tim Kompas Tv di lokasi tempat berlatih, para penari yang berjumlah lima belas orang ini sedang berlatih tiga tarian yang menjadi ciri khas mereka, seperti tarian koba-koba, tarian sisir bambu dan tari yosim pancar.
Tari sisir bambu artinya ingin mengingatkan anak muda bahwa pada zaman dulu para leluhur menggunakan bambu sebagai sisir, hal inilah yang menarik sehingga Sanggar Budaya Manoi mengangkatnya menjadi tarian krasi yang biasa dibawakan enam hingga tujuh penari.
Selain itu ada juga tarian koba-koba, nama dari salah satu pohon ini diangkat menjadi tarian karena sangat bersejarah. Pada zaman dahulu daun pohon koba-koba digunakan masyarakat untuk melindungi diri dari hujan dan panas, bahkan bisa digunakan untuk menyimpan makanan, sehingga diangkat dalam sebuah tarian agar tidak dilupakan.
Ada juga tari yosim pancar yang merupakan tarian kontemporer yang sekarang sudah menjadi tarian nasional menggambarkan tentang pergaulan atau persahabatan muda mudi, ini dikombinasikan dengan beberapa gerakan yang berbeda dari penari lainnya yang biasa dibawakan pada sejumlah acara.
Tarian yang dilatih oleh para penari sanggar budaya manoi ini hampir sebagian besar sudah dipentaskan dalam sejumlah perlombaan, baik di lokal maupun sampai tingkat nasional, dengan membawa beberapa penghargaan.
Pendiri Sanggar Budaya Manoi bercerita awal mulanya terbentuk sanggar ini karena merupakan suatu panggilan untuk melestarikan budaya Papua agar tidak punah, melainkan akan selalu diingat oleh generasi penerus. Ia memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk datang berlatih tanpa dipungut biaya.
Setiap satu pekan sanggar budaya manoi dapat memberikan latihan pagi penarinya tiga kali. Mereka tidak hanya berlatih namun diajarkan juga untuk membuat kerajinan tangan yang merupakan atribut yang biasa digunakan saat menari.
Sanggar Budaya Manoi menjadi satu dari sejumlah sanggar di sorong papua barat daya yang sangat mandiri. Mereka tidak bergantung pada pemerintah daerah setempat, dan bisa membesarkan sanggar ini dari hadiah sejumlah perlombaan yang diikuti.
Sanggar Budaya Manoi menunjukkan, generasi Z mampu menjadi tulang punggung demi melestarikan kebudayaan asli Papua.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.