GORONTALO, KOMPAS.TV - Perjuangan pantarlih untuk lakukan pencocokan penelitian data pemilih tak sepenuhnya mudah. Seperti halnya pantarlih di Kabupaten Boalemo, Gorontalo yang harus menyebrangi sungi hingga berjalan kaki sepuluh kilometer demi proses coklit.
Beginilah perjuangan sejumlah pantarlih Kabupaten Boalemo Gorontalo saat melakukan coklit di daerah terpencil. Tepatnya di desa Tangga Barito Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo, Gorontalo.
Demi tugas melakukan pencocokan dan penelitian pemilih, sejumlah pantarlih terpaksa berjalan kaki sejauh sepuluh kilometer. Medan yang dilaluipun cukup menantang. Beberapa kali pantarlih harus berjuang menyebrang sungai agar bisa sampai di desa tujuan.
Sesekali pantarli terpaksa menggunakan perahu sebagai alat satu satunya transportasi menjangkau warga dari desa yang satu ke desa lainnya.
Untuk memastikan seluruh warga terdaftar dalam DPT, pantarli yang melakukan tugas didesa terpencil mendapat pengawalan langsung dari komisioner KPU setempat.
Menurutnya, setiap warga wajib pilih harus terdaftar dalam DPT untuk memberikan hak suara pada pemilihan kepala daerah tahun 2024.
Tak semudah melakukan coklit didaerah perkotaan, beberapa warga terpaksa harus dikunjungi berukang kali akibat saat didatangi tak berada ditempat.
Perjalanan pantarlih untuk melakukan coklit pun harus berjalan hingga larut malam demi memastikan semua warga bisa dijumpai.
Hingga saat ini pencoklitan di Kabupaten Bolemo, Gorontalo dengan skala provinsi sudah mencapai 67,83 persen.
KPU Boalemo menargetkan pencoklitan selesai sebelum batas waktu yang ditentukan.
#pantarlih
#Kabupatenboalemo
#pencocokanpenelitian
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.