SEMARANG, KOMPAS.TV - Pada periode musim kemarau tahun 2024, enam daerah di provinsi Jawa Tengah menetapkan status keadaan siaga darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Adapun enam daerah tersebut adalah Kabupaten Cilacap, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Klaten, Kabupaten Batang dan Kabupaten Karanganyar.
Sementara di sebagian daerah, musim kemarau sudah terjadi mulai bulan Mei. Menanggapi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah telah melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten atau kota untuk mengantisipasi dampak buruk dari musim kemarau yakni krisis air bersih.
Berdasarkan data BPBD Jawa Tengah, mulai 24 Mei hingga 2 Juli 2024 terdapat tujuh kabupaten dan kota yang telah melakukan penyaluran bantuan air kepada masyarakat yang terdampak krisis air bersih, yakni Kabupaten Temanggung, Pati, Blora, Cilacap, Grobogan, Semarang, dan Klaten. Tujuh daerah tersebut telah tersalurkan sebanyak 718 ribu liter air bersih kepada penerima manfaat sebanyak 3.653 kepala keluarga atau setara 11.261 jiwa.
“Ada enam kabupaten dan kota yang menetapkan status siaga darurat kekeringan dan karhutla. Ini dalam rangka bagaimana mereka menyiapkan kesiapsiagaan-nya jika terjadi bencana. Jadi ini untuk antisipasi bila terjadi bencana, mereka bisa langsung melakukan penanganaan, mulai dari pengerahan sumber daya lokal dan akses anggaran,” tutur Muhamad Chomsul, Kabid Penanganan Darurat BPBD Provinsi Jawa Tengah.
Selain krisis air bersih, selama musim kemarau BPBD Jawa Tengah juga mewaspadai adanya bencana kebakaran hutan dan lahan. Untuk itu BPBD juga mengimbau masyarakat agar tidak membuang puntung rokok sembarangan, membakar alang-alang di lahan kering dan aktivitas yang mampu memicu terjadinya kebakaran lainnya.
#karhutla #musimkemarau #kekeringan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.