POSO, KOMPAS.TV - Warga Desa Hanggira melalui relawan orang dan alam menggelar festival tampolore di Situs Megalit Pokekea Desa Hanggira Kabupaten Poso. Festival ini ikut memperkenalkan budaya warga desa hanggira dan sekitarnya mulai dari tarian sampai musik bambo.
Festival Tampo Lore digelar pada jumat dan sabtu 30 juni lalu. Berbagai pertunjukan budaya ditampilkan dalam festival itu.
Mulai dari tarian penyambutan, sampai paduan musik bambu yang dimainkan warga desa di Kecamatan Lore Tengah.
Dalam beberapa penampilan warga desa melibatkan anak usia sekolah dasar dengan maksud meregenerasi budaya khas daerah Lore, Kabupaten Poso.
Festival Tampolore tahun 2024 ini merupakan festival di tahun ketiga. Sebelumnya dilaksanakan di Desa Wanga dan Desa Bariri.
Seluruh konsep mengangkat keberadaan situs megalit yang ada di Lembah Lore. Nama Tampo Lore sendiri berasal dari bahasa daerah dengan arti Tanah Lore.
Tahun ini giliran dilaksanakan di Situs Megalit Pokekea. Di lokasi ini ada lebih dari 200 Megalit dengan berbagai jenis.
Ketua Panitia Subarkah bilang festival ini sengaja digelar untuk mempromosikan wisata Megalitikum dan memperkenalkan budaya warga tanah Lore.
Festival ini pun mendapat dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Poso dan pemerintah Provinsi melalui Dinas Pariwisata.
Dari 3 edisi Festival Tampo Lore itu memang banyak melibatkan warga desa dengan dukungan relawan orang dan alam.
#FestivalTampoLore #SitusMegalitPokekea #FestivalBudaya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.