Kompas TV regional sumatra

Kompolnas Datangi Polda Sumbar, Dorong Penyelidikan Tewasnya Siswa SMP di Padang

Kompas.tv - 26 Juni 2024, 10:35 WIB
kompolnas-datangi-polda-sumbar-dorong-penyelidikan-tewasnya-siswa-smp-di-padang
Komisi Polisi Nasional (Kompolnas). (Sumber: Kompatv/Trib)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim mengatakan pihaknya akan mendatangi Polda Sumatera Barat (Sumbar) untuk meminta klarifikasi soal kasus kematian Afif Maulana (13), siswa SMP di Padang, yang diduga disiksa oleh anggota polisi.

Yusuf bilang, pihaknya akan mengawasi proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar dalam kasus ini. Untuk itu, pihaknya akan bertandang ke Polda Sumbar hari ini, Rabu (26/6/2024).

“Kami hari ini akan memantau langsung, akan ke sana, tim Kompolnas untuk meminta klarifikasi dari polda seperti apa penanganannya. Akan kami lihat dan menyampaikan saran dan masukan agar peristiwa ini dapat dijelaskan,” kata Yusuf dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu.

Baca Juga: Keluarga Siswa SMP di Padang yang Diduga Disiksa Polisi akan Mengadu ke Komnas HAM

Ia menerangkan bahwa Kompolnas sudah berkomunikasi dengan Polda Sumbar terkait kasus ini. Namun, ada beberapa hal yang harus diverifikasi lebih lanjut, termasuk soal visum Afif Maulana.

“Sekarang sudah terang, ini korban meninggal, tentu apakah ini bisa dijelaskan oleh orang tuanya, apakah sudah divisum atau belum,” ucap Yusuf.

“Kami perlu konfirmasi ke orang tua. Kami sudah konfirmasi ke Polda Sumbar. Jangan sampai sepihak. Kami terbuka untuk mendapatkan penjelasan apapun."

Kompolnas berkomitmen mendorong Polda Sumbar untuk menyelidiki kasus ini. Apabila memang ditemukan adanya dugaan tindak pidana, maka harus dicari pelakunya.

Baca Juga: Bocah 13 Tahun Tewas di Padang: 30 Polisi Diperiksa, Kapolda Sumbar Janji Kawal Kasusnya

Selain itu, penyebab kematian Afif Maulana juga harus dipastikan terlebih dahulu.

“Kami mendorong Polda Sumbar agar peristiwa ini diselidiki, dilakukan penyidikan. Di penyidikan dicari apakah memang ada peristiwa pidana, apakah ini diduga penganiayaan. Nantinya tentu dicari siapa terduga pelakunya,” kata Yusuf.

“Kami sebagai pengawas mendorong agar ini diselidiki. Benar-benar dipastikan penyebab meninggal itu apa.”

Dalam kesempatan yang sama, ayah korban, Afrinaldi, mengatakan bahwa terdapat beberapa kejanggalan dalam kematian anaknya.

Ia mengaku tak terima jika anaknya disebut meninggal karena jatuh dari jembatan. Pasalnya, luka yang terdapat pada tubuh sang anak diduga luka penganiayaan, bukan luka jatuh.

“Itu janggal menurut saya mengatakan anak saya jatuh. Dari kondisi badan udah jelas itu bukan luka jatuh, itu luka penganiayaan,” kata Afrinaldi.

Posisi jasad Afif saat ditemukan juga tidak dalam posisi jatuh, tetapi terlentang seperti diletakkan oleh seseorang.

Baca Juga: Kronologi Bocah di Padang Tewas Diduga Disiksa Polisi, 6 Tulang Rusuk Patah dan Paru-Paru Robek

Kasus ini bermula dari penemuan jasad siswa SMP berusia 13 tahun, Afif Maulana, di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (9/6/2024) siang.

Direktur LBH Padang Indira Suryani mengatakan bahwa AM diduga menjadi korban penganiayaan atau penyiksaan anggota polisi berkaitan dengan tawuran.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x