KOMPAS.TV - Data dari Dukcapil Kementerian Dalam Negeri pada 2022 jumlah penduduk lulusan SD mencapai 64 juta jiwa, setahun kemudian turun jadi 63 juta jiwa.
Bagaimana solusi Pemerintahan Prabowo-Gibran agar akses pendidikan tinggi bisa dirasakan oleh lebih banyak masyarakat?
Akses pendidikan dasar dan menengah di Indonesia semakin membaik dengan pembiayaan yang terjangkau, bahkan gratis untuk sekolah negeri.
Sebaliknya, akses untuk kuliah di perguruan tinggi Indonesia masih jadi tantangan dari segi biaya dan anggaran.
Presiden terpilih Prabowo Subianto pernah menyinggung soal pendidikan saat debat pilpres Februari lalu.
Saat itu Prabowo berjanji memberikan 10.000 beasiswa di bidang kedokteran hingga matematika.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Silfester Matutina menyebut ada 3 poin dalam road map pendidikan di Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Salah satunya menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja dalam negeri.
Pengamat Pendidikan Doni Koesoema A menilai, Indonesia akan sulit bersaing dengan negara lain apabila akses pendidikan tinggi tidak bisa dijangkau oleh masyarakat, salah satu penyebabnya adalah biaya pendidikan tinggi yang sangat mahal.
Data dari Dukcapil Kementerian Dalam Negeri menunjukkan jumlah penduduk yang lulus perguruan tinggi masih sangat rendah.
Selain pendidikan dasar dan menegah, perhatian juga harus diberikan pada pendidikan tinggi.
Kemudahan akses dan biaya murah bisa membuka kesempatan lebih banyak masyarakat menikmati pendidikan tinggi.
#aksespendidikan #pendidikandiindonesia #prabowogibran
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.