JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan bahwa sejumlah anggota TNI yang mengeroyok preman di depan Polres Metro Jakarta Pusat telah diperiksa Detasemen Polisi Militer (Denpom) Jaya.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui peran dan sejauh mana kesalahan yang dilakukan masing-masing anggota TNI yang terlibat.
“Sudah kan, sudah naik ke Denpom kemarin ya,” kata Gumilar, Jumat (29/3/2024).
Baca Juga: Fakta Preman Dikeroyok di Depan Polres, Awalnya Anggota TNI Diteriaki Maling, Diikat, dan Dipukuli
Denpom Jaya juga menggali kronologi insiden pengeroyokan preman itu untuk mengetahui duduk perkara peristiwa yang terjadi.
Sebelumnya, Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Brigjen CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan bahwa pengeroyokan tersebut diduga melibatkan 14 anggota TNI.
Mereka berasal dari berbagai satuan. Namun, Irsyad tidak menyebutkan asal satuan dari anggota tersebut.
“Saya enggak bisa menyebutkan satu per satu, soalnya banyak,” ucap Irsyad, Kamis (28/3/2024).
Irsyad bilang, baru delapan orang yang berhasil diamankan, sedangkan enam lainnnya akan menyusul.
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, pengeroyokan ini bermula dari pemalakan yang dilakukan tiga orang preman terhadap seorang pedagang di Pasar Cikini yang merupakan ibu dari anggota TNI.
Tiga preman itu adalah Odi Rohyadi (30), Fazli Destiandi Putra (28), dan Maulana (23). Pedagang itu lantas mengadu ke anaknya yang kemudian mengajak empat temannya sesama anggota TNI untuk menemui pelaku pemalakan.
“Anak pedagang bersama rekan-rekannya, salah satunya Prada Lukman datang ke rumahnya Odi. Kemudian terjadi cekcok mulut dan (anggota TNI) diteriaki maling,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, Kamis.
Baca Juga: Mencekam saat Anggota TNI Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus: Korban Dipukul sampai Terkapar
Saat kabur dari kejaran massa, Prada Lukman tertinggal. Ia ditarik ke rumah kosong, diikat, dan dipukul oleh Odi, Fazli, dan Maulana.
Hingga Rabu (27/3) sore, polisi telah mengamankan tiga preman itu. Namun, keesokan harinya pada Kamis (28/3), empat preman lain ditemukan babak belur di depan Polres Metro Jakarta Pusat, diduga dianiaya oleh rekan-rekan Prada Lukman.
Saat ini, empat warga tersebut telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina, Kemayoran.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.