SEMARANG, KOMPAS.TV - Pasien dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di Rumah Sakit Wongsonegoro Kota Semarang melonjak pada Maret 2024 yakni 130 pasien DBD. Jumlah ini meningkat dibandingkan bulan Januari dan Februari 2024 yang berjumlah puluhan pasien DBD.
Pasien DBD yang dirawat bervariasi, mulai dari bayi hingga lansia, namun Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Wongsonegoro mengatakan, pasien DBD didominasi anak-anak dan remaja.
Sementara selama jangka waktu tiga bulan dari Januari hingga Maret, satu pasien DBD yang dirawat meninggal dunia, namun kondisi pasien ini berusia 70 tahun dan memiliki komorbid.
Sebagai upaya mengoptimalkan pelayanan bagi pasien DBD, pihak Rumah Sakit Wongsonegoro memiliki prosedur tindakan cepat untuk mendiagnosa gejala DBD sehingga pasien dapat ditangani dengan tepat, selain itu rumah sakit juga akan menambahkan 24 kamar tidur untuk mengantisipasi lonjakan kasus.
“Untuk bulan Maret ini, kami ada 130 pasien (DBD) itu lebih tinggi dibandingkan bulan Februari. Tren demam berdarah ini sudah siklusnya, hujan dengan adanya banyak genangan maka timbul nyamuk yang membawa virus Dengue ini bertambah banyak dan itulah yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasien demam berdarah ini,” ucap Lia Sasdesi, Wakil Direktur Pelayanan RS Wongsonegoro.
Salah satu penyebab tren lonjakan kasus DBD ini karena intensitas hujan yang tinggi menyebabkan banyak genangan sehingga populasi nyamuk Aedes aegypti meningkat. Untuk itu perlu adanya kesadaran untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan aman dari nyamuk Aedes aegypti dengan menerapkan langkah tiga M (menguras, menutup dan mengubur).
#demamberdarah #dbd #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.