PDIP Sukoharjo: Kader Demo Sistem Komandante

PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Massa kader dan simpatisan PDI Perjuangan dari tiga ranting kecamatan, Weru, Mojolaban, dan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, melakukan aksi demonstrasi di Kantor KPU dan DPC PDI Perjuangan Sukoharjo, Senin (14/11/2023). Aksi ini dipicu oleh kekecewaan mereka terhadap sistem komandante yang diberlakukan oleh DPP PDI Perjuangan. Sistem ini memungkinkan caleg dengan suara di bawahnya untuk menggeser caleg dengan suara di atasnya.

Dua caleg yang dirugikan oleh sistem ini adalah Aristya Tiwi Pramudiyatna dari Desa Karang Tengah, Kecamatan Weru, dan Ngadiyono dari Mojolaban. Keduanya mendapatkan suara terbanyak di dapilnya, namun terancam digeser oleh caleg dengan suara di bawahnya. Massa menuntut KPU untuk mempertahankan mekanisme aturan yang berlaku, yaitu Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2024 dan Keputusan MK Proporsional Terbuka. Setelah dari KPU, massa melanjutkan aksinya ke Kantor DPC PDI Perjuangan Sukoharjo.

Namun, massa tidak ada yang menemui karena kantor DPC kosong. Didik Rudiyanto, Ketua Ranting PDI Perjuangan Desa Karang Tengah, mengaku kecewa dengan sistem komandante yang merugikan caleg dengan perolehan suara besar.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ngadiyono. Dirinya yang memperoleh suara 6.246 terancam digeser oleh caleg di bawahnya yang mendapatkan sekitar 5.800 suara. Sementara itu, Ketua KPU Sukoharjo, Syakbani Eko Raharjo, mengatakan bahwa KPU tetap berpegang pada peraturan KPU yang sudah ditetapkan.

Massa berjanji akan melakukan aksi yang lebih besar lagi bila tuntutan mereka tidak dipenuhi. Mereka juga mengancam akan mengundurkan diri secara massal.