LAMPUNG, KOMPAS.TV - Provinsi Lampung dikenal sebagai penghasil kopi jenis robusta namun kini kopi jenis arabika juga mulai dikembangkan di wilayah Kecamatan Skincau Kebupaten Lampung Barat dengan penanamanya menggunakan sistem pagar.
Baca Juga: Jadi Korban Penusukkan, Seorang Pemuda Tewas!
Panen kopi arabika ini juga langsung dilakukan oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi didampingi PJ Bupati Lampung Barat Nukman di kebun milik Ahmad Suprioyono dengan luas lahan 1 hektar.
Metode tanam kopi dengan sistem pagar dinilai lebih maskimal, pasalnya dengan luas satu hektar mampu ditanam 4.000 batang kopi dan mampu menghasilkan kopi siap panen mencapai 4 ton. Metode ini jauh menguntungkan dibanding sistem penanaman secara konvensional yang hanya bisa ditanam sebanyak 1.600 batang per-hektarnya.
Sementara untuk harga jual per-kilogram kopi kering jenis arabika dihargai sekitar 100 ribu rupiah per-kilogram yang artinya bila satu hektar mampu memproduksi 4 ton maka hasil penjualan bisa mencapai 400 juta rupiah.
Dengan hasil yang besar itu, Gubernur Lampung Arinal mengajak warganya untuk mengembangkan jenis kopi arabika dan mampu menjadi petani mandiri kedepannya.
Ahmad Supriyono menjelaskan kawasan Skincau Lampung Barat memiliki ketinggian diatas 1.000 meter dari permukaan laut sehingga suhu atau iklim dinilai cukup baik untuk mengembakan pertanian kopi jenis arabika.
Ia juga akan memperluas lahan penanaman kopi jenis arabika dengan sistem tanam pagar yang dinilai sangat menguntungkan ditengah tingginya permintaan di pasaran.
Lampung merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia. Pada tahun 2022, ekspor kopi robusta Lampung mencapai 283.814 ton dengan nilai 536 juta dollar AS.
Sehingga dengan penanaman kopi arabika yang berhasil dikembangkan ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Provinsi Lampung.
#kopi #lambar #robusta
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.