BANDA ACEH, KOMPAS.TV - Pasca di pindah paksa oleh mahasiswa dari Gedung Balai Meusyeraya ke Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh pada Rabu kemarin, kini para pengungsi Rohingya masih terlihat trauma dan ketakutan karena saat proses dipindahkan sekelompok mahasiswa sempat melempar kardus dan air meneral ke arah perempuan dan anak anak pengungsi Rohingya.
Dari keterangan E Mili, Senior Protection Officer UNHCR, salah satu anak pengungsi rohingya sempat menagis histeris ketakutan saat sekelompok mahasiswa tiba tiba menyerbu mereka sambil melemparkan kardus dan botol air meniral. Hal yang sama juga dirasakan oleh Muhammad Rafi, ia mengaku dipukul lalu kemudian dibawa pindah paksa ke Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh.
Akibat dari insident pemindahan paksa yang dilakukan sekolompok mahasiswa, satu bayi-bayi pengungsi juga mengalami demam tinggi, sementara sebagian pengungsi lainnya mengalami kelelahan.
Sejumlah perempuan pengungsi Rohingya kembali menangis saat di datangi Emily Bojovic Senior Protection Officer UNHCR, mereka mengisahkan semua kejadian yang dialami saat dipindah paksakan oleh sekelompok mahasiswa, namun Emily tak bersedia memberikan keterangan untuk penanganan selanjutnya terhadap pengungsi Rohingya yang sudah bertahan di basemen BMA sejak awal bulan Desember lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.