SEMARANG, KOMPAS.TV – Deklarasi anti kekerasan atau bullying disuarakan ratusan siswa SMP Kebon Dalem Semarang bersama guru dan tiga Penyuluh Hukum Ahli Madya Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah. Deklarasi ini sebagai komitmen bersama agar tidak ada kekerasan atau bullying di sekolah mengingat akhir-akhir ini banyak kasus bullying yang terjadi di alami dan dilakukan siswa.
Selain deklarasi, juga dilakukan penyuluhan oleh tiga penyuluh hukum dari Kemenkumham Jawa Tengah sebagai antisipasi agar siswa tidak terjerumus hukum akibat kenakalan remaja yang tindakannya melawan peraturan hukum.
“Ini kan sekarang banyak sekali marak kenakalan remaja, jadi kita ini dari Kanwil Kemenkumham punya kewajiban untuk memberikan penyuluhan pada anak-anak. Terus saya di sini di SMP Kebon Dalem ini, supaya anak-anak di sini tidak melakukan kenakalan remaja karena itu nanti efeknya juga bisa ke pidana, kalau anak remaja itu melanggar hukum. Upaya efektif adalah yang pertama dengan penyuluhan seperti ini, karena ini masih anak-anak supaya anak-anak itu tidak melanggar hukum, tidak melakukan kenakalan remaja, itu sangat efektif dalam penyuluhan terhadap anak-anak,” ujar Agus Winoto, Penyuluh Hukum Ahli Madya Kanwil Kemenkumham Jateng.
Selain deklasi, pada kesempatan itu dibentuk pula tim pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK) yang anggotanya guru dan orang tua siswa yang ikut terlibat mengawasi putra-putrinya.
“SMP Kebon Dalem, supaya anak-anak tidak melakukan tindak kekerasan di sekolah dan juga mereka kalau melihat langsung lapor kepada tim TPPK,” jelas Emanuela Nina, Kepala SMP Kebon Dalem Kota Semarang.
“Kami berusaha untuk menjaga lingkungan supaya damai, dan tidak ada kekerasan di dalam lingkungan kami. Jadi, berteman semuanya berteman, tidak ada yang pilih-pilih juga, jadi kita mengusahakan biar saling mengingatkan satu sama lain untuk menjadi lebih baik ke depannya, dan tidak ada kekerasan di sekolah kami,” ungkap Miranda, siswa.
Untuk kali ini SMP Kebon Dalem sengaja mengundang tiga penyuluh hukum dari Kanwil Kemenkumham Jateng yang paham akan masalah hukum yang diharapkan ratusan siswa paham dan tidak akan melakukan aksi kekerasan baik di lingkungan maupun di luar sekolah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.