PANGKEP, KOMPAS.TV - Masalah gizi kronik atau stunting, berdampak serius pada kualitas hidup anak di indonesia. Kondisi ini hingga pemerintah berjibaku dengan elemen masyarakat membagikan makanan sehat kepada keluarga beresiko stunting, melalui dapur dahsiat atau dapur sehat anak stunting, untuk mewujudkan zero stunting di indonesia.
Dari survei status gisi indonesia tahun 2022, stunting di wilayah sulawesi selatan tergolong tinggi yakni 27,2 % dan tersebar di 24 kabupaten kota. Persentasi ini diatas rata-rata nasional 21,6 %. Kabupaten pangkep menjadi salah satu daerah di sulsel dengan angka stunting pada anak yang cukup tinggi dan masuk 12 kabupaten kota di sulsel yang mengalami peningkatan prevalensi stunting dari tahun 2021 hingga 2022.
Dinas kesehatan kabupaten pangkep dan kepulauan mencatat, per agustus tahun 2023 di temukan 2.339 atau 10 % anak yang terkena stunting. Tingginya angka ini disebabkan kurangnya konsumsi pangan yang beragam, makanan bergizi, dan seimbang. Di Desa Bulu Candea, Kecamatan Bungoro misalnya. Mayoritas warganya yang berpofesi sebagai nelayan memilih menjual hasil tangkapannya dibanding mengkonsumsinya.
Menjawab permasalahan ini, pemerintah setempat mendirikan rumah dahsiat atau rumah dapur sehat anak stunting. Warga yang anaknya mengalami stunting akan mendapat makanan bergizi setiap hari dari rumah dahsiat. Selama 4 bulan terkahir, rumah dahsiat yang sumber dananya dari dana desa membagikan makanan bergizi dengan menu beragam mulai dari sayur sup, olahan daging ayam, ikan dan aneka makanan dengan kandungan protein tinggi.
Pemberian makanan tambahan yang diolah ibu-ibu pkk dan disalurkan ke anak stunting dan ibu hamil. Bersama tim pendamping keluarga mulai dari bidan, penyuluh KB dan kader PPK, berjibaku mengedukasi warga pesisir tentang pentingnya kebutuhan gizi. Mereka tak jarang harus melewati jalan pematang tambak sejaun 2 km menuju Dusun Padang-Padangan tempat beberapa anak stunting berada. Selain Jalan Pematang, mereka juga terkadang menggunakan kapal.
Upaya pencegahan dan penurunan angka stunting, tidak hanya dilakukan dari sektor kesehatan. Peran keluarga juga menjadi faktor penting. Dengan tindakan yang tepat, sarana yang memadai, dan tepat waktu, diharapkan angka prevalensi stunting pada anak dapat menurun.
#bkkbn
#gizikronik
#kbdanppk
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.