YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Isu kekerasan seksual yang melibatkan seorang mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Yogyakarta ramai dibahas di media sosial X. Namun ternyata, dugaan kekerasan seksual mahasiswa UNY yang sempat menjadi trending topik tersebut hanyalah hoaks.
Dikutip dari laman resmi Polda DIY, kepolisian memastikan bahwa kabar yang beredar di medsos tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (BEM FMIPA) PTN di Yogyakarta terhadap mahasiswa baru itu adalah berita bohong. Berita bohong tersebut disebarkan oleh seorang pemuda berinisial RAN (19) kepada MF (21) lantaran sakit hati.
Berikut kronologi dugaan kekerasan seksual mahasiswa PTN di Yogyakarta yang ternyata hoaks.
Baca Juga: Terungkap! Ini Motif Mahasiswa Sebar Hoaks 'Anggota BEM UNY Lecehkan Mahasiswa Baru'
Isu kekerasan sesual pertama kali diunggah oleh akun X atau Twitter @UNYmfs. Dalam cuitan, pengunggah juga menunjukan bukti tangkapan layar percakapannya dengan seseorang yang diduga anggota BEM.
"Jadi aku maba dan kenalan sama kating ini dari bulan Februari, waktu itu kenal karena acara fakultas. Kukira dia baik, ternyata dia cab*l, aku udh dilecehin sama dia dari Oktober, sampe sekarang," tulis unggahan tersebut sebelum di hapus.
Kasus itu pun menjadi ramai di media sosial. Bahkan sampai muncul trending "Anak BEM" yang berisi kritik netizen terhadap terduga pelaku.
Tidak hanya 'dirujak' di media sosial, terduga pelaku juga ditindak oleh pihak BEM PTN tersebut.
MF yang merupakan terduga pelaku membantah tuduhan kekerasan seksual yang ditujukan untuknya. Dia juga mempersilakan isi HP milik pribadi diperiksa untuk memastikan kesesuaian dengan tangkapan layar yang diunggah oleh pihak yang mengaku korban.
Setelah diselidiki, polisi pun memastikan bahwa isu kekerasan seksual ini adalah hoaks. Dalam rilis pers yang diunggah laman YouTube Polda DIY, pihak kepolisian juga menangkap pelaku yang menyebarkan berita bohong dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Baca Juga: Motif Mahasiswa UNY Sebar Hoaks Pelecehan Seksual ke Seniornya, Sakit Hati Ditolak Masuk BEM
RAN menyebarkan berita hoaks tersebut lantaran sakit hati dengan MF. Sebelumnya, RAN dan MF mendaftar di komunitas kampus yang sama, namun rupanya hanya MF yang diterima.
Kekesalan RAN berlanjut kala menjadi panitia festival politik FMIPA UNY. Saat itu, RAN ditegur MF alih-alih mendapat apresiasi atas acara itu.
Hingga saat ini, kepolisian masih mendalami kasus tersebut untuk memastikan apakah dalam kejadian ini korban yang dimaksud adalah fiktif.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.