PALU, KOMPAS.TV - Tiap 28 september, pemakaman massal Poboya selalu ramai peziarah. Ada warga Kota Palu, ada pula berasal dari luar Kota Palu tetapi keluarganya menjadi korban bencana 28 september 2018 silam.
Saharuddin dan istri dari Kabupaten Pasangkayu datang ke Kota Palu untuk berziarah ke pemakaman massal Poboya.
Anak pertamanya menjadi korban tsunami pada tahun 2018 lalu di Teluk Palu. Jenazah anaknya tak ditemukan namun kedua orang tua yakini sudah dimakamkan di pemakaman massal Poboya.
Hal yang sama juga pada Aulia, anaknya menjadi korban likuefaksi di Kelurahan Petobo. Aulia dan keluarga kemudian membuat pusara anaknya di tempat pemakaman massal Poboya.
Tidak saja warga, peziarah yang datang ke tempat pemakaman massal ini ada yang datang dengan perkelompok. Seperti kelompok Difabel Merah Putih Palu dan pembina.
Dalam satu tahun para peziarah selalu ramai ketika periingati hari raya dan hari dimana pernah terjadi bencana besar di Kota Palu.
#Ziarah #KorbanBencana28September2018 #TaburBunga
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.