Bertaruh Nyawa Menyeberang Sungai Untuk Menimba Ilmu

BANGGAI, KOMPAS.TV - 23  siswa dari Desa Masungkang harus menyeberang sungai pergi ke sekolah di Desa Ondo-Ondolu Kecamatan Batui Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Ketika banjir, anak desa masungkang tidak bisa bersekolah.

Cuaca pagi itu mendung, siswa dari Desa Masungkang bersiap untuk menyeberang ke Desa Ondo-Ondolu.

Arus cukup deras, dengan bantuan orang tua dan kepala desa anak - anak Desa Masungkang Menyeberang sungai. Begitupun ketika kembali pulang ke rumah.

Tak jarang saat menyeberang ada yang terpeleset dan hampir hanyut hingga seragamnya basah. Ketika sampai di sekolah , dengan seragam yang basah para murid bertahan untuk ikuti pelajaran.

Param salah satu siswa kelas VII bercerita, kondisi itu sudah dirasakan selama bersekolah di Sekolah Menengah Pertama satu atap Batui V. Tidak ada pilihan lain karena itu adalah sekolah terdekat. Sementara sekolah lainnya terletak lebih jauh dengan medan yang sulit.

Kepala Desa Masungkang Narahari bilang ,  selama beberapa tahun ada satu siswa dan dua warga yang menjadi korban ketika hendak menyeberang sungai kayua itu. Narahari berharap ada dibuatkan jembatan untuk akses ke desa seberang. Selain untuk memfasilitasi siswa dari Desa Masungkang, juga membantu  warga lain yang hendak menyeberang.

Kondisi itu terus dilakukan para siswa dari Desa Masungkang untuk tetap bersekolah. Ketika  banjir, para siswa ini tak dapat bersekolah sampai beberapa hari, bahkan pernah sampai satu minggu. Sementara bagi siswa yang terlanjur berada di sekolah harus menginap di rumah warga yang berada di dekat sekolahnya.

#PerjuanganMenimbaIlmu #SiswaDesaMasungkang #LaluiSungaiTanpaJembatan