Dosen Polines Berinovasi Menciptakan Alat Angkut Kelapa Sawit

SEMARANG, KOMPAS.TV - Ide awal membuat crawler dumper ciptaan Denny Surindra, Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang atau Polines ini tercetus justru saat ia berada di Kalimantan melihat pekerja sedang memasang instalasi tower. Mereka kesulitan menerobos medan lokasi sekaligus kesulitan membawa barang. Dari situlah akhirnya Denny merangkai alat angkut kelapa sawit.

Denny mengaku alat angkut sawit buatannya ini hampir keseluruhan berbahan lokal dan buatan sendiri kecuali pada ban mobilnya yang menyerupai ban tank yang dibelinya dari Cina.

Crawler dumper buatannya ini ada dua tipe, yaitu politrex tiga ton–standart dan polutrex tiga ton– dump. Alat ini mampu mengangkut kelapa sawit hingga tiga ton. Untuk bahan bakar menggunakan solar, crawler dumper ini mempunyai kemampuan kecepatan 30 hingga 30 km per jam.

“Secara umum, ini bisa diaplikasikan untuk medan-medan yang ekstrem, di mana di  medan-medan esktresm seperti kelapa sawit ataupun di rural-rural yang tidak terjangkau oleh transportasi. Ini adalah alat transportasi yang bisa menjadi solusi,” jelas Denny.

“Mas ini berinovasi untuk membuat truk pengangkut kelapa sawit. Kalau di kebun kelapa sawit sana, itu yang aktif biasanya tanahnya gambut dan sebagainya, sehingga kalau dengan bahan biasa amblas, maka inovasinya salah satu dengan politrex ini,” tutur Totok Prasetyo, Direktur Polines.

Ke depan dosen jurusan Teknik Mesin Polines Semarang ini akan mengembangkan karyanya dengan membuat alat angkut lebih besar dengan kapasitas angkut lima ton ke atas dan multifungsi dengan dilengkapi alat hidrolik, pemetik buah, pemotong rumput, dan alat bajak.

#polines #teknikmesin #semarang