4.000 Mahasiswa Baru Diminta Daftar Pinjol

SUKOHARJO, KOMPAS.TV - Sambil membawa spanduk, sejumlah mahasiswa meminta rektor Universitas Islam Negeri  (UIN) Raden Mas Said Surakarta, untuk membubarkan dewan mahasiswa (Dema). Aksi protes dilakukan lantaran adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan saat acara pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan tahun 2023.

Dewan mahasiswa meminta mahasiswa baru untuk registrasi ke aplikasi pinjaman online atau pinjol kepada 4.000 mahasiswa baru. Pengunjuk rasa juga meminta rektor untuk memberantas pinjol yang sudah meresahkan di lingkungan kampus.

“Ada tiga tuntutan, yang pertama menuntut rektor untuk memcat ketua Dema dan memberikan sanksi seberat-beratnya. Dengan sanksi, untuk membubarkan dewan eksekutif mahasiswa yang sudah menyeleweng terhadap aturan-aturan agama Islam, terkait riba. Untuk yang kedua, kita menuntut Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, untuk memberantas pinjol di kalangan mahasiswa, terlebih mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta. Untuk yang ketiga, kami menuntut untuk membubarkan PBAK, karena sponsornya saja sudah menyeleweng sekali,” ucap Kelvin Harianto, Ketua HMI Komisariat Luqman Al-Hakim UIN Raden Mas Said Surakarta.

“Dalam 1 x 24 jam harus membatalkan kerjasama sponsorhip yang sudah dipenuhi dan akan ditindaklanjuti,” tegas Mudofir, Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta.

Pihak kampus telah meminta panitia untuk membatalkan kegiatan yang melibatkan sponsorship, dan berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan tersebut, serta akan memberikan sanksi apabila terbukti salah.

#pinjol #uinradenmassaid #surakarta