SEMARANG, KOMPAS.TV - Pada Peringatan Hari Anak Nasional 2023 yang dipusatkan di Lapangan Simpang Lima Kota Semarang, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin, melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mulai gencarkan berbagai kegiatan dalam hal mengatasi angka kriminalitas pada anak.
Menurut Ma'ruf Amin kerjasama antar pihak sangat dibutuhkan, seperti pihak kepolisian, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Komisi Nasional Perlindungan Anak dalam upaya turut membantu anak dalam berbagai macam kasus, salah satunya kekerasan seksual.
“Kita dalam menghadapi masalah kriminalitas, pengaruh buruk terhadap anak, memang sekarang pemerintah menggiatkan berbagai program dari menteri pemerdayaan anak dan perempuan. Bekerja sama dengan berbagai instansi termasuk kepolisian, hingga pemerintahan daerah. Karena itu peringatan hari anak seperti ini, momentum kita untuk lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan seperti itu,” jelas Ma'ruf Amin.
Sementara itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Bintang Puspayoga menegaskan, dalam acara peringatan Hari Anak Nasional, pemerintah berupaya mendengar suara anak. Apa yang di sampaikan anak- anak pada peringatan ini adalah realita, harus didengar dan di tindak lanjuti.
"Tadi Bapak Wapres sudah memerintahkan ya, suara yang disampaikan anak Indonesia memang semestinya kita dengar dan kita tindak lanjuti. Tadi arahan Bapak Wapres kementerian lembaga terkait termasuk pemerintah daerah harus menindak lanjuti apa yang disampaikan disuarakan oleh anak-anak kita," kata I Gusti Bintang Puspayoga.
Hal senada juga di ungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sejak periode pertama menjabat , anak- anak telah dilibatkan dalam pembangunan daerah. Mereka adalah satu dari tiga kelompok yang diberikan afirmasi pertama untuk menyampaikan aspirasinya dalam Musrenbang. Ganjar juga sangat memperhatikan perkembangan anak dengan berupaya menurunkan angka stunting di Jawa Tengah agar anak tetap tumbuh sehat menjadi generasi penerus bangsa.
"Ini dibeberapa tempat sudah punya pengalaman dikeroyok oleh tetangga kiri kanan, di samping yang konvesional. Konvesional itu diurus gubernur, diurus bupati/wali kota, diurus kadesnya. Ini yang hari ini temen-temen kepala desa sekarang sedang bergerak untuk mencatat itu, yang selebihnya diintervensi," tutur Ganjar.
"Juga ada bantuan-bantuan asupan gizi dibeberapa wilayah, apa lagi yang stuntingnya tinggi kita keroyok, jadi semacam subsidi silang. Nah yang sudah mandiri kita mintakan berbagi pengalaman, sehingga kami juga meyakini di 2024 nanti 14 persen akan tercapai," tambahnya.
Dalam peringatan Hari Anak Nasional yang dipusatkan di Kota Semarang ini di hadiri 2.500 anak dari berbagai provinsi di seluruh Tanah Air.
#ma'rufamin #harianak #ganjar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.