CIANJUR, KOMPAS.TV - Rekaman video dua orang anak asal Kabupaten Cianjur yang sempat viral di media. dalam video tersebut, kedua anak ini meminta tolong kepada pihak Kepolisian khususnya Kapolri, Kapolda Jawa Barat, dan juga Kapolres Cianjur, untuk dapat menemukan sang ibu yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang. Kedua anak ini menyampaikan bahwa sang ibu telah disekap oleh mucikari asal Banglades dan dipaksa menjadi pekerja seks di Dubai, Uni Emirat Arab. Bahkan terakhir berkomunikasi, sang ibu meminta bantuan keluarga untuk segera memulangkannya ke tanah air.
Atas laporan dari pihak keluarga, Kepolisian Resor Cianjur pun berhasil menangkap pelaku penyalur pekerja migran ilegal yang sebelumnya memberangkatkan ibu dari dua anak ini. Rahmat ditangkap Tim Sat Reskrim Polres Cianjur, di kediamannya di Wilayah Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur. Menurut Pihak Kepolisian, tersangka memberangkatkan korban yang diketahui bernama Ida, menjadi pekerja migran ilegal pada tahun dua ribu dua puluh dua lalu. Setelah diberangkatkan, Ida bekerja di rumah seorang majikan selama tujuh bulan di Abu Dhabi, hingga dikabarkan kabur dari majikannya.
Tersangka mengiming-imingi korban dengan gaji besar dan bonus lainnya, sehingga korban tergiur dan akhirnya dibawa ke Jakarta untuk bertemu dengan pelaku lainnya yang saat ini masih menjadi buron. Sementara selain menangkap seorang penyalur, Polisi juga mengamankan barang bukti foto kopi paspor korban, dan dokumen lainnya milik korban. Atas perbuatannya tersangka dijerat undang-undang perdagangan orang dengan ancaman hukuman maksimal dua puluh tahun penjara.
Selain itu, sang suami korban menjelaska, hilang komunikasi dengan sang istri membuat suryana, melapor ke pihak pihak terkait hingga mencari sang istri lewat jejak digital sampai media sosial. komunikasi terakhir dengan sang istri membuat Ia semakin yakin, istrinya menjadi korban perdagangan orang, hingga disekap dan dipaksa menjadi pekerja seks. Ia pun menuturkan bahwa sang istri kerap mendapat siksaan oleh seorang mucikari bila tidak mau bekerja.
Sahabat Kompas TV Sukabumi! Jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube Kompas TV Sukabumi, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia.
Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live.
Sosial Media Kompas TV Sukabumi:
YouTube : https://www.youtube.com/c/KompasTVSukabumi/videos
Instagram : https://www.instagram.com/kompastvsukabumi
Facebook : https://www.facebook.com/redaksikompastvsukabumi
Twitter : @ktvsukabumi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.