PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Sekilas tak terlihat berbeda dengan sekolah pada umumnya, aktivitas belajar mengajar pun berjalan seperti biasanya. Namun yang membuat berbeda, SD Negeri Wonolagi yang berada di Dusun Wonolagi, Desa Ngleri, Kapanewon Playen, Gunungkidul ini hanya memiliki 16 siswa mulai kelas 1 hingga 6. Untuk kelas 1 hanya ada 2 siswa baru, sementara kelas 5 bahkan tak memiliki murid satupun.
Terletak di kawasan hutan Wanagama, Dusun Wonolagi berada jauh dari perkotaan dan desa lainnya. Alhasil, sekolah ini pun hanya diisi anak-anak dari dusun setempat. Kekurangan siswa tidak lantas membuat semangat guru sekolah ini pudar. Meski dengan berbagai kekurangan, pihak sekolah tetap melaksanakan belajar mengajar layaknya sekolah lain.
Selain karena letak geografis Dusun Wonolagi berada ditengah hutan Wanagama, desa yang menjadi Kampung KB membuat jumlah anak di desa ini terbilang sedikit. Bahkan jumlah kepala keluarga di dusun inipun hanya sekitar 56 KK.
Upaya merekrut siswa dari dusun lain pun tak bisa dilakukan karena banyak orang tua khawatir karena anak mereka harus menyeberang jembatan gantung dan jaraknya cukup jauh dari rumah mereka. Sementara jika di regrouping, sekolah lain terdekat jaraknya mencapai 5 kilometer sehingga upaya ini juga urung dilakukan.
Akibat kekurangan siswa ini pun berdampak pada operasional sekolah. Dimana setiap tahunnya sekolah ini hanya mendapatkan sekitar 10 juta rupiah dana BOS untuk operasional sekolah. Dengan dana yang terbilang minim, membuat guru dan kepala sekolah tak jarang harus patungan agar kegiatan operasional sekolah tetap dapat berjalan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.