SEMARANG, KOMPAS.TV - Penjualan daging sapi di Pasar Karangayu, Kota Semarang, masih normal dan tidak terdampak kasus antraks yang merebak di Gunungkidul, Yogyakarta. Pedagang yakin bahwa daging yang ia jual aman, karena daging sapi didapat dari rumah pemotongan hewan, sehingga terjamin kebersihan dan kesehatannya.
Pedagang pun mengaku, tidak ada penurunan jumlah pembeli daging sapi yang signifikan, kalaupun ada, penyebabnya adalah karena pasca Hari Raya Idul Adha. Sebagian besar pembeli daging sapi adalah para pelaku usaha, seperti penjual bakso, penjual makanan padang, dan martabak.
“Saya rasa di Semarang tidak ada pengaruh itu, kalau pelanggan tidak ada tanya ini-itu. Kalau penurunan jumlah pelanggan ya tidak ada,” ungkap Sholeh, pedagang daging sapi.
Selain daging sapi, olahan daging sapi yang dijual oleh pedagang pun masih laris dibeli. Salah satu pembeli olahan daging sapi, seperti bakso, mengaku tidak terlalu khawatir dengan kasus antraks karena sudah percaya kepada penjual dan sudah berlangganan sejak lama.
“Khawatir pasti ada, untuk itu kita juga waspada mengantisipasi, cuma karena kita juga mengetahui dari mana asal sapinya, bahwa kita betul-betul memastikan sapinya sehat, empuk, dagingnya segar. Jadi kita tetap waspada, tapi kita juga percaya sama penjualnya karena betul-betul beliau memang dagingnya yang dijual bagus dan segar,” ujar Fajar.
Saat ini harga daging sapi berkisar Rp 120.000 hingga Rp 140.000 per kilogram tergantung bagian daging sapi. Dalam sehari, pedagang dapat menjual hingga 50 kilogram daging sapi.
#antraks #dagingsapi #karangayu
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.