MALANG, KOMPAS.TV - Harga telur ayam terus naik seiring dengan naiknya pula harga pakan yakni jagung dan konsentrat. Namun kenaikan harga telur ini justru membuat distributor untung dibanding saat harga telur murah.
Harga konsentrat yang semula Rp 460 ribu kini naik menjadi Rp 480 ribu per sak isi 50 kilogram. Termasuk harga jagung yang mengalami kenaikan dari harga Rp 4.000 per kilogram kini menyentuh angka Rp 6.000 untuk satu kilogramnya.
Inilah yang menjadi penyebab naiknya harga telur ayam sejak dari peternak. Namun kenaikan harga telur ayam ini tidak selalu dikeluhkan. Seperti distributor telur yang mengaku, kenaikan harga telur ini membawa dampak positif pada usahanya.
Dibanding harga telur murah, Ghofur Antoni salah satu distributor yang memasok telur ke sejumlah toko lebih memilih harga telur yang mahal, karena permintaan justru tinggi, karena telur juga tidak sebanyak saat telur murah. Hal tersebut berbeda saat harga telur murah, dirinya kerap kesulitan menjual telur dan pasokan pun berlimpah.
"Kalo telur sih enakan harga mahal daripada murah, karena kalo mahal permintaannya tinggi dibandingkan pas murah," Kata Ghufron.
Saat ini harga normal telur ayam di pasaran sebesar Rp 24 hingga Rp 25 ribu per kilogramnya. Namun sejak Maret lalu, secara perlahan harga telur merangkak naik, dan saat ini berada di angka Rp 31 ribu rupiah per kilogram. Menurut peternak, harga telur saat ini diperkirakan sulit turun di bawah Rp 25 ribu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.