SEMARANG, KOMPAS.TV - Ditemui usai menghadiri peletakan batu pertama pendirian Kampus 2 STIE Semarang di kawasan Gunung Pati, Kota Semarang, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akarab disapa Mbak Ita, menyatakan mendukung penuh pemerataan pembangunan di Kota Semarang, yang kini banyak dilakukan di daerah Gunung Pati dan Mijen.
Namun, Mbak Ita menekankan agar pembangunan di daerah atas mengedepankan konsep green building, di mana selain ada ruang terbuka hijau juga ramah lingkungan. Karena Semarang bagian atas adalah daerah resapan air, maka diharapkan pembangunan tetap mempertahankan pohon-pohon penghijauan yang sudah ada.
“Satu nanti bisa direncanakan green building, jadi biar semuanya, nanti termasuk pengolahan limbahnya, kemudian juga bangunan-bangunan, serta ruang terbuka hijaunya, hingga nanti bisa menarik dan tentu ini bisa menjadi percontohan bagi sekolah tinggi lain atau universitas untuk bisa membangun di wilayah untuk pemrataan, tidak hanya untuk di tengah kota atau mungkin setengah-setengah kota, tapi bisa ada di wilayah seperti ini,” terang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
“Di Gunung Pati ini hijau, tentu ini yang harus kita pertahankan. Kampus ini harus berbasis pada hijau kawasannya, yaitu nanti ada perkebunan, ada pertanian, ada perikanan. Nanti komplit di sini ada pertanian modern, istilahnya green house. Green house ini nanti pertanian yang berbasis industri,” ujar Dr. Wanuri, pembina Kampus STIE Semarang.
Wanuri selaku Ketua Yayasan Pendidikan Koperasi (YPK) berjanji akan memaksimalkan pembangunan kampus yang ramah lingkungan dengan membuka lahan pertanian modern untuk mencetak petani milenial.
#greenbuilding #semarangatas #ypk
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.