GUNUNGKIDUL, KOMPAS.TV - Dari hasil penelusuran petugas, jumlah sapi yang suspect antraks sebanyak enam ekor dan kambing sebanyak enam ekor. Agar tidak meluas, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, untuk sementara waktu melarang keluar masuk hewan ternak dari wilayah Dusun Jati.
Sebelumnya, salah seorang warga Dusun Jati meninggal dunia positif antraks di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta. Warga yang dirawat di rumah sakit pada awal Juni dan dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (4/6/2023) lalu.
“Kita sepakat agar sekiranya untuk sementara waktu, khusus di Jati ini, dilokalisasi untuk ternak di Jati tidak keluar dari wilayah Jati. Sehingga akan mudah bagi kita untuk melakukan pemantauan,” ujar Heri Susanto, Wakil Bupati Gunungkidul.
Usai dilakukan penelusuran, disinyalir penyebab dari menyebarnya antraks dikarenakan seekor sapi yang diduga positif antraks mati, dan justru disembelih oleh warga dan dibagi-bagikan atau yang lebih dikenal dengan istilah brandu.
#antraks #dusunjati #lokalisasi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.