SURABAYA, KOMPAS.TV - Sebanyak 71 warga di wilayah Kalilom Lor Indah Gang Seruni II, RT 12 RW 10 Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, mengalami keracunan massal usai mengonsumsi makanan olahan daging kurban, Sabtu (1/7/2023).
Dilansir dari Kompas.com, menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, peristiwa keracunan massal itu terjadi penyembelihan hewan kurban, Kamis (29/6/2023).
Setelah mengalami gejala keracunan, seluruh korban pun dibawa ke Puskesmas Tanah Kali Kedinding.
Sebanyak 22 pasien dengan gejala ringan diizinkan pulang sementara 23 pasien lainnya berobat dengan pengawasan puskesmas.
Kemudian ada 26 pasien yang dirujuk untuk rawat inap di puskesmas tersebut dan rumah sakit terdekat.
Di antaranya, tiga pasien dirawat di RS Unair, empat pasien dirawat di RSUD Dr Soewandhie, dan satu pasien dirawat di RS Mitra Keluarga Kenjeran.
Serta, tiga pasien di rawat di Puskesmas Bulak Banteng, dan satu orang pasien lainnya dirawat di Puskesmas Sidotopo Wetan.
"Selain itu, 12 pasien lainnya dirujuk ke rumah sakit dan Puskesmas Ranap (rawat inap) terdekat di sekitar wilayah Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya," kata Nanik di Surabaya, Sabtu.
Baca Juga: Bupati Sleman Pastikan Pemkab Tanggung Biaya Pengobatan 42 Warga yang Diduga Keracunan Makanan
Untuk penanganan lebih lanjut, Nanik mengatakan, Puskesmas Tanah Kali Kedinding melakukan pemantauan intensif terhadap pasien yang masih dalam perawatan.
Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya juga telah mengirimkan sampel makanan yang dicurigai menyebabkan keracunan untuk dilakukan pemeriksaan Laboratorium berkoordinasi dengan Dinkes Surabaya.
"Terdapat empat jenis sampel yang dikirim ke laboratorium, yakni sate, gulai, krengsengan, dan air," ujar Nanik.
Untuk memberikan penanganan dan antisipasi efek lanjutan, akan dibuka posko di wilayah tersebut mulai Minggu (2/7/2023).
"Petugas Puskesmas akan terus menyisir kembali, apakah ada yang mempunyai keluhan serupa, sekaligus melakukan pemantauan pengobatan bagi pasien yang rawat jalan (di rumah) sesuai hasil penyisiran pasien pada 1 Juli 2023," ujar Nanik.
Peristiwa keracunan massal terjadi setelah warga menyantap makanan olahan daging kurban setelah penyembelihan dilakukan Kamis siang.
Menurut Camat Kenjeran, Yuri Widarko, awalnya para penduduk tidak merasakan apa pun setelah menikmati makanan itu. Namun, ada 18 warga yang mengeluh sakit pada keesokan harinya, yakni Jumat (30/6/2023).
"Besok paginya, mereka ada yang gejala mual, diare, yang panas, demam. Ada yang ibu-ibu, bapak, sama masih muda," ungkapnya.
Baca Juga: Usai Menyantap Sarapan, 27 Santri di Bandung Barat Alami Gejala Keracunan
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.