JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperbarui informasi gempa bumi yang terjadi di Bantul Yogyakarta.
Sebelumnya kekuatan gempa yang terjadi sekitar Pukul 19.57 WIB tercatat berkekuatan magnitudo 6,4. Setelah analisis, BMKG memperbarui kekuatan gempa yakni M 6,0.
Kemudian lokasi titik gempa sebelumnya diinformasikan di kedalaman 25 Km. Data terbaru titik gempa terjadi di kedalaman 67 KM. Gempa berada di 86 Km Barat Daya Bantul, Yogyakarta.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, gempa Bantul ini terjadi akibat pergerakan lempeng Samudera Hindia yang menukik masuk ke bahwa lempeng benua Asia melalui bahwa Pulau Jawa yang memicu patahan dan terjadi gempa bumi.
Dwi menjelaskan hasil monitoring BMKG hingga Pukul 21.30 WIB menunjukkan adanya 25 gempa susulan dengan rentang magnitudo 3,0 hingga 4,2.
Baca Juga: Momen Kepanikan Warga di Hajatan saat Gempa 6,4 M Guncang Kawasan Yogyakarta
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau patahan naik," ujar Dwi saat jumpa pers, Jumat (30/6/2023).
Dwi menambahkan guncangan gempa dirasakan hingga ke Bandung Jawa Barat. Skala intensitas Modified Mercally Intensity (MMI) tertinggi terjadi di daerah Bantul, Tulungagung, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek. Skala guncangan gempa di wilayah tersebut IV MMI.
Daerah Karangkates, Klaten, Kediri, Kulongprogo, Wonogiri dengan intensitas III hingga IV MMI.
Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto, Mojokerto, Pacitan, Gresik, Malang, Salatiga, Jepara dengan skala III MMI. Kemudian daerah Lumajang, Ngawi, Blora dan Bandung dengan skala II hingga III MMI.
"Gempa bumi ini mengakibatkan kerusakan ringan hingga sedang yaitu di wilayah kecamatan Piyungan, Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul, Desa Jetis Kidul, Kecamatan Arjosari, Kabupatan Pacitan, Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri, Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten, Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul," ujar Dwi.
Baca Juga: Gempa M 6,4 di Yogyakarta Terjadi 10 Menit Usai Presiden Jokowi Tinggalkan Gedung Agung
Lebih lanjut Dwi mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada akan adanya gempa susulan lantaran masih mungkin akan terjadi.
Terlebih gempa susulan ini berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan yang sudah lemah, sehingga diimbau untuk tidak menempati bangunan yang secara struktur sudah rusak.
BMKG juga mengimbau masyarakat mewaspadai kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsor dan runtuhan batu.
"Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi gempa yang lebih besar dan akan terjadi tsunami. Karena gempa bumi ini sudah dianalisis tidak menimbulkan tsunami," ujar Dwi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.