PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan kurban seperti sapi dan kambing masih terindikasi di Kota Semarang. Tak hanya itu, penyakit yang kembali muncul seperti LSD yang menyerang sapi dan kerbau juga PPR yang menyerang kambing dan domba juga perlu diwaspadai oleh calon pembeli.
Untuk itu, sebelum memutuskan untuk membeli hewan kurban, masyarakat perlu tahu seperti apa ciri-ciri hewan kurban yang baik, sehat, dan dagingnya layak untuk dikonsumsi. Beberapa ciri hewan kurban sehat yang dapat dilihat secara langsung adalah hewan kurban memiliki mata yang berbinar, tidak lemas, memiliki nafsu makan yang baik, kulitnya bersih, bulunya tidak rontok, dan ketika berjalan tidak pincang atau cacat.
Selain memilih hewan kurban yang baik dan sehat, masyarakat juga dihimbau untuk mengolah daging hewan kurban dengan bijaksana dan sesuai dengan prosedur kesehatan. Seperti memisahkan daging, tulang dan juga jeroan. Mendistribusikan hasil kurban menggunakan bungkus plastik atau bahan yang kedap air. Hingga memasak daging kurban dengan matang sempurna.
Saat ini, pihak akademisi, koordinator Task Force Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan pihak-pihak terkait rutin memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait perlakuan hewan kurban yang baik, memilih hewan kurban yang sehat dan layak konsumsi, memonitoring distribusi hewan kurban dan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Penyakit menular terhadap hewan seperti PMK, LSD dan PPR ini memang hanya menular kepada sesama hewan berkuku belah saja dan tidak memiliki efek langsung kepada manusia. Namun manusia bisa saja menjadi inang dari penyakit ini dan menyebarkannya. Untuk itu jika nantinya masyarakat menemukan adanya hewan kurban yang tidak sehat dan terinfeksi penyakit tertentu maka masyarakat diharap untuk segera melapor ke Dinas Pertanian agar segera ditangani.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.