Kompas TV regional jawa barat

Geger Tabungan Siswa SD Miliaran Rupiah Gagal Dicairkan, Koperasi Tugu Buka Suara

Kompas.tv - 21 Juni 2023, 13:57 WIB
geger-tabungan-siswa-sd-miliaran-rupiah-gagal-dicairkan-koperasi-tugu-buka-suara
Wakil Ketua Koperasi Tugu Cijulang Sobirin dalam wawancara bersama Kompas Siang di Kompas TV, Rabu (21/6/2023). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Koperasi Tugu di Kecamatan Cijulang, Jawa Barat menghadapi krisis pelunasan utang yang cukup parah. Menurut Wakil Ketua Koperasi Tugu Cijulang, Sobirin, koperasi ini berutang sebesar Rp2,9 miliar yang harus dikembalikan ke 21 Sekolah Dasar (SD) di wilayah tersebut.

"Awal dari kemacetan ini sejak pembayaran gaji non-tunai," kata Sobirin dalam Kompas Siang di Kompas TV, Rabu (21/6/2023).

Sobirin menjelaskan awal mula para peminjam menjadi jarang membayar utang dikarenakan sistem pembayaran gaji non-tunai. Saat memakai sistem gaji tunai, penghasilan peminjam langsung dipotong dan diserahkan ke koperasi.

Baca Juga: Uang Tabungan Milik Murid di Pangandaran Lenyap di Koperasi, Nilainya Capai Rp 5 Miliar!

"Dulu saat pembayaran gaji tunai, tidak ada larangan bendahara memotong kewajiban ke koperasi atau setoran pinjaman. Jadi utang mereka dipotong langsung oleh bendahara dan disetorkan ke kami. Setelah pembayaran gaji non-tunai, gaji langsung masuk ke rekening. Barangkali kesadaran anggota untuk menyetor utang ke koperasi menjadi sangat rendah," kata Sobirin.

Sobirin menambahkan sebelumnya, koperasi menerima laporan pembayaran utang sekitar Rp200 jutaan tiap bulan. Namun, saat ini mereka hanya menerima Rp5 jutaan saja.

Langkah-langkah telah diambil oleh koperasi, mulai dari penagihan secara langsung, penyitaan barang, hingga kerja sama dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) dan kepolisian.

Baca Juga: Kasus Tabungan Murid SD Pangandaran Mandek Rp7,47 Miliar, Nabung Sejak Kelas 1 hingga 6

Namun, semua upaya tersebut belum membuahkan hasil yang signifikan.

Sobirin menekankan bahwa masalah ini bukanlah tentang uang yang "hilang", tetapi tentang keterlambatan dalam pelunasan utang.

"Kalau hilang itu artinya tidak tahu di mana. Ini jelas, di guru sekian, di koperasi sekian. Hanya saja belum sempat dibayarkan," ujarnya.

Ia mengungkapkan pihaknya telah menawarkan aset yang dimiliki Koperasi Tugu untuk melunasi utang sebesar Rp2,9 miliar tersebut.


 

"Mohon doanya dari masyarakat. Sudah lama kami menawarkan aset ini, tapi belum laku. Mudah-mudahan 2 hari ke depan bisa laku. Aset yang dijual adalah gedung di atas tanah, bangunannya menutupi seluruh tanah itu," ujar Sobirin.

Baca Juga: Orangtua Siswa SDN 2 Kondangjajar Laporkan Pengelapan Uang Tabungan Siswa ke Polisi

Untuk mengatasi masalah ini, Sobirin meminta dukungan dan kesadaran dari anggotanya, khususnya mereka yang memiliki piutang yang harus dibayar.

"Saya mohon ada kesadaran dan kesedihan masalah ini cepat selesai," tuturnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x