BANYUMAS, KOMPAS.TV - Puluhan kawanan monyet ekor panjang yang biasanya mendiami kawasan hutan di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mulai memasuki wilayah permukiman warga. Diduga, karena kemarau mulai melanda, menyebabkan makanan monyet-monyet liar di hutan tersebut mulai berkurang.
Meski telah terbiasa dengan keberadaan monyet tersebut, tetapi warga merasa terganggu. Pasalnya, tak jarang monyet-monyet itu masuk ke rumah ketika ada pintu atau jendela yang terbuka, dan mengambil makanan.
Tak jarang pula karena iba, warga kerap memberikan makanan kepada kawanan monyet tersebut. Menurut warga, jika kemarau berkepanjangan, jumlah monyet yang turun dari hutan akan semakin banyak.
"Turun, mungkin lapar, kurang makan paling hanya ada pohon-pohon nggak ada buah-buahan. Paling kalau pagi suka saya kasih makan itu nasi sisa-sisa makan. Suka nyuri, masuk kalau pintunya dibuka masuk. Ya ganggu, banyak kalau turun," kata Karsini, warga Desa Cikakak.
Uniknya, warga sekitar memasang ban-ban sepeda motor bekas di sekitar rumah mereka, agar tidak didekati monyet. Menurut warga sekitar monyet-monyet itu takut dengan ban bekas, namun warga juga tidak mengetahui alasannya.
"Buat mengindari ketek-ketek (monyet), dulu kan takut waktu baru itu. Masuk kalau jendelanya terbuka. Ya turun lah, kurang pangan sih," jelas Jimun, warga Desa Cikakak.
Untuk menghindari kawanan monyet masuk ke dalam rumah, pintu dan jendela rumah warga juga selalu tertutup.
#monyet #banyumas #desacikakak
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.