Mantan Manajer Koperasi Artha Megah Solo Mengaku Jadi Korban Kriminalisasi

PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Cherry Dewayanto, mantan manajer Koperasi Artha Megah Solo, Jawa Tengah masih berjuang mencari keadilan. Dia mengaku menjadi korban kriminalisasi terkait dengan pekerjaannya di koperasi dahulu. Cherry didakwa melakukan penipuan dan penggelapan melawan salah satu kreditur di Koperasi Artha Megah. Singkat cerita kreditur tersebut macet kreditnya sehingga koperasi menugaskan Cherry untuk melelang aset yang dijadikan agunan.

Ada lima obyek yaitu empat di Purwokerto dan satu aset di Solo. Untuk lelang aset Solo sudah selesai tanpa masalah. Sementara empat aset di Purwokerto justru bermasalah karena oleh sang kreditur dilaporkan ke polisi. Cherry disebut melakukan penipuan dan penggelapan dengan angka kerugian mencapai dua miliar rupiah. Setelah melalui sejumlah pemeriksaan, tahun 2018 dirinya ditetapkan sebagai tersangka. Awalnya divonis bebas, dirinya justru dinyatakan bersalah di tingkat kasasi.

Cherry bahkan berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo dan Menkopolhukam Mahfud MD. Dia meminta perlindungan hukum atas kasus yang menimpanya. Sementara Koperasi Artha Megah sendiri sudah tutup beberapa tahun lalu.