Penguatan Toleransi Cegah Perpecahan di Tahun Politik

SEMARANG, KOMPAS.TV - Ditemui usai menggelar diskusi penguatan moderasi beragama di Kota Semarang, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jateng, Taslim Syahlan menegaskan pusara konflik politik praktis memiliki efek luar biasa saat agama dijadikan komoditi politik. 

Agar tidak terjadi perpecahan, perlu sedini mungkin dilakukan pencegahan salah satunya dengan saling meningkatkan toleransi beragama, terjalin kerukunan dan bersatu. Taslim menambahkan agama harus menjadi inspirasi sekaligus wadah kejujuran dalam bertindak.

"Kita antisipasi khususnya di tahun politik ini, masing-masing agama membangun komitmen untuk menguatkan toleransi, " ungkap Taslim Syahlan.

Menurut Taslim tahun politik menjadi situasi yang rawan bagi masyarakat. Dalam sutuasi ini banyak celah yang bisa ditembus untuk mencampuradukan agama dengan politik.

Sementara itu Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Jateng, Go Boen Tjien sangat mengapreasiasi langkah yang diambil FKUB Jateng dengan rutin secara bergiliran gelar diskusi penguatan toleransi.

"Kalo perbedaan dalam pilihan politik itu merupakan keputusan pribadi, tapi kami dari Majelis Tinggi Agama Konghucu (Matakin), tidak memberikan arahan yang mengarah ke A,B,C, " kata Go Boen Tjien. 

Ketua Matakin Jateng ini menegaskan Matakin Jateng bersikap netral dalam pemilu 2024. Perbedaan pilihan adalah hak individu masing-masing, namun yang terpenting tetap bersatu dan menjaga kerukunan serta kondisifitas.

#fkub #toleransi #politik