Lapas Tenggarong Selenggarakan Pelatihan WBP Barbershop dan Meubeler

TENGGARONG, KOMPAS.TV - Dalam rangka memaksimalkan fungsi pembinaan narapidana, Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Tenggarong memberikan pelatihan kemandirian kepada warga binaan pelatihan bidang barbershop dan Meubeler.

Pelatihan Mebuler telah dilaksanakan pada 06-10 Februari, sedangkan pelatihan barbershop dilaksanakan pada 13-17 February 2023. Semuanya dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Tenggarong. 

Pelatihan yang diikuti sebanyak 40 orang warga binaan , yang terbagi menjadi 20 orang untuk pelatihan  barbershop dan 20 orang warga binaan untuk pelatihan meubeler. Pihak lapas  menggandeng  pihak ketiga secara profesional CV Geluking, sementara untuk pelatihan meubeler dari Rika Hair Studio and Training  Center. semuanya telah berhasil dilaksanakan dengan baik.

Pelatihan ini sendiri telah dilaksanakan dari tahun ke tahun, yang mana dipersiapkan untuk memberikan bekal para warga binaan, agar setelah bebas, nantinya dapat kembali ke masyarakat dengan memiliki keterampilan. Sehingga mereka dapat menghindari perbuatan kriminal yang akhirnya berkonsekuensi hukum yang merugikan masyarakat sekitarnya.

“ini adalah agenda tahunan yang kerap dilaksanakan oleh lapas tenggarong. Agar warga binaan yang sudah bebas bisa punya keterampilan. Dan mereka bisa berusaha”,  ungkap Kepala Lapas Kelas II A Tenggarong, Agus Dwirijanto, saat dihubungi lewat telepon. 

Kegiatan ini adalah bentuk komitmen lembaga pemasyarakatan kelas II-A Tenggarong menjalankan peran dan fungsinya sebagai pembinaan pemasyarakatan. Seperti yang kita tahui, bahwa salah satu fungsi lapas/rutan adalah untuk menyiapkan warga binaan pemasyarakatan agar dapat berintegrasi secara sehat dengan masyarakat. Sehingga dapat berperan kembali sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab.

“Penegasannya, bahwa kami di lembaga pemasyarakatan kelas II-A tenggarong ini, menjalankan fungsi pembinaan bagi seluruh warga binaan. Jadi ini bagian dari bekal warga binaan, ketika keluar nanti, dapat berintegrasi secara sehat dengan masyarakat. Sehingga dapat berperan kembali sebagai anggota masyarakat. Dan tidak berbuat criminal lagi,” tutup Agus Dwirijanto. (dika/hum.lp)