YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Tak selamanya masjid hanya sebagai tempat ibadah, karena lebih dari itu, masjid di Indonesia juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial masyarakat. Bahkan, masjid berpotensi menjadi teladan dalam penyebaran kesadaran lingkungan, termasuk tentang pentingnya peralihan ke sumber energi terbarukan.
Hal ini-lah yang coba diinsiasi PP Muhammadiyah dengan menggulirkan program Sedekah Energi. Menggandeng Nahdlatul Ulama (NU), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan MOSAIC, program Sedekah Energi digelar sebagai kolaborasi yang berupaya mendorong penggunaan energi tidak merusak lingkungan dan minim polusi di rumah ibadah sebagai salah satu solusi dari permasalahan iklim.
Baca Juga: Berbagi Ratusan Porsi Santapan Sahur Lewat Program Teman Sedekah Subuh di Cimahi Jawa Barat
"Untuk mengemban misi Islam yang membawa rahmat bagi semesta alam, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, karena kolaborasi memberi manfaat untuk kebaikan, dan ini baru bermakna jika dilakukan secara berjamaah," kata Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah sekaligus perwakilan MOSAIC, Dr. Ir. Gatot Supangkat, kemarin.
Adapun Program Sedekah Energi kali ini mengajak masyarakat memakmurkan Masjid Al Muharram di Brajan, Kecamatan Kasian, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Program ini membantu masjid untuk beralih ke energi terbarukan melalui pengadaan panel surya secara crowdfunding.
“Kepedulian kita terhadap lingkungan bisa kita awali dari masjid Al Muharram di Jogja. Mari kita rapatkan barisan dengan bersedekah untuk program energi terbarukan, karena energi kebaikan akan terus mengalir hingga di masa datang," ungkapnya.
Masjid Al Muharram adalah sebuah masjid yang berkomitmen untuk menjadi eco-masjid dan telah melakukan berbagai inisiatif lingkungan seperti menggunakan arsitektur bangunan yang ramah lingkungan, membuat sumur resapan hingga penghijauan di sekitar masjid dan program sedekah sampah.
Lebih dari 500 Kepala Keluarga akan terdampak dari pengadaan panel surya di masjid ini.
“Kami sudah lama berharap memiliki panel surya. Selain untuk memenuhi prinsip eco-masjid, karena juga di desa kami masih sering mati lampu. Banyak kegiatan keislaman warga terkendala karena ini,” sambung Ananto Isworo, Founder Sedekah Sampah masjid Al Muharram.
Program crowdfunding Sedekah Energi dilaksanakan dari bulan April hingga Juni dengan tujuan mengumpulkan dana untuk pengadaan 6 unit panel surya total kapasitas 2.760 WP.
Selain memberikan panel surya, warga setempat juga mendapatkan pelatihan dan transfer pengetahuan secara intensif sehingga dapat melakukan perawatan panel surya secara mandiri.
“Al Qur’an, Sunnah, dan dalil tidak kurang-kurangnya menunjukkan betapa lingkungan sangat penting, termasuk tentang problem lingkungan yang tidak terkendali seperti banjir, longsor dan dari kisah para nabi. Sayangnya, di masyarakat kita ada celah besar dimana akhlak kepada lingkungan tidak diajarkan dengan baik, sehingga butuh koreksi kita bersama," jelas Dr. Abdul Gaffar Karim, MA, Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM membahas tentang pandangan Islam terhadap perubahan iklim.
Baca Juga: Buntut Minta 'Sedekah Sarung' ke Pertamina, Ramson Siagian dapat Teguran Lisan dari MKD DPR!
Ia menambahkan, “Al Qur’an, Sunnah, dan dalil tidak kurang-kurangnya menunjukkan betapa lingkungan sangat penting, termasuk tentang problem lingkungan yang tidak terkendali seperti banjir, longsor dan dari kisah para nabi. Sayangnya, di masyarakat kita ada celah besar dimana akhlak kepada lingkungan tidak diajarkan dengan baik, sehingga butuh koreksi kita bersama”.
Untuk itu, dibutuhkan dukungan umat muslim dan kolaborasi berbagai lapisan masyarakat untuk mendorong masjid menjadi pelopor solusi iklim.
Baca Juga: Anggota DPR Minta "Sedekah" Sarung, Wakil MKD: Bisa Termasuk Pelanggaran Kode Etik
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.