JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus tewasnya Brigadir Kepala Arfan Saragih atau Bripka AS masih misteri. Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utama (Sumut) akhirnya turun tangan dan mengambil alih kasus ini dan membentuk timsus.
Adapun Bripka AS ditemukan tewas dalam posisi telungkup di pinggir jalan pada 6 Februari 2023 lalu. Ia diduga tewas karena bunuh diri dan kematian itu diduga terkait dengan dana penggelapan pajak sebesar Rp2,5 miliar.
Kepala Polda (Kapolda) Sumut Inspektur Jenderal RZ Panca Putra Simanjuntak di Medan, Selasa (28/3/2023) menyebutkan, pihak Polda akan memeriksa lebih lanjut, termasuk dugaaan kejanggalan kematian Bripka Arfan yang disampikan keluarga.
”Perkara yang ditangani Polres Samosir terkait meninggalnya Bripka AS (Arfan) saya tarik ke Polda. Termasuk juga perkara yang berkaitan, yakni penggelapan pajak kendaraan bermotor di Samsat Pangururan,” kata Kapolda Sumut dilansir Kompas.id.
Baca Juga: Teka-Teki Kematian Janggal Bripka Arfan, Pihak Keluarga Curigai Ada Pembunuhan
Irjen Panca menyebut, terkait kasus tewasnya Bripka Arfan ini, Propam Polda Sumut sudah memeriksa Kapolres Samosir, serta kepada Ajun Komisaris Besar Josua Tampubolon (mantan Kapolres Samosir) dan sejumlah pejabat kepolisian di lingkungan Satlantas Polres Samosir.
”Kalau ada yang salah, kami akan proses tegas, termasuk Kapolres. Kalau salah, siapa pun harus diproses tegas,” ungkapnya.
Kapolda Sumut juga menyebut, untuk kasus pengelapan dana pajak itu, Polda sudah menerima setidaknya 130 laporan dan berjanji bakal usut tuntas kasus ini.
Adapun di kasus ini, sebelumnya Bripka Arfan disebut Kapolres Samosir sebelumnya menyebut Bripka AS bunuh diri karena terlibat kasus penggelapan pajak.
Baca Juga: Janggal! Polisi Tak Temukan Jejak Digital Pembelian Sianida di Ponsel Bripka Arfan
Almarhum Bripka AS disebut Polres Samosir bunuh diri dengan mengonsumsi minuman bercampur sianida. Racun itu disebut dipesannya secara daring, namun keluarga tidak percaya hasil dari penyelidikan Polres Samosir itu.
Apalagi sebelumnya pihak keluarga disebut dapat ancaman dari pihak Polres Samosir dan ponsel mereka disita.
Keluarga pun datangi Mabes Polri dan Polda Sumut untuk ungkap kejanggalan kasus kematian Bripka Arfan ini.
Sumber : Kompas TV/kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.