MAGELANG, KOMPAS.TV - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan 21 ton hijauan sebagai pakan ribuan ternak milik warga terdampak abu vulkanik Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng).
Kementan menyalurkan 21 ton pakan ternak berupa rumput untuk mencukupi kebutuhan pakan di tiga desa, yakni Desa Paten, Sengi, dan Krinjing.
Sementara itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng menyalurkan bantuan sebanyak 7 ton rumput untuk Desa Krinjing.
Berdasarkan pendataan sementara dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, ada sebanyak 8.396 ternak terdampak abu vulkanik Merapi di Kabupaten Magelang.
”Terdampak yang dimaksud ini lebih kepada kesulitan mendapatkan pakan, bukan mati atau sakit," jelas Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, Ignatius Hariyanta Nugraha, Selasa (14/3/2023) dilansir dari Kompas.id.
"Sejauh ini tidak ada laporan terkait hewan ternak yang sakit atau mati karena erupsi Gunung Merapi yang terjadi sejak beberapa hari lalu,” imbuhnya.
Baca Juga: Dampak Hujan Abu Merapi, Pemerintah Kabupaten Magelang Beri Alat untuk Bersihkan Lahan Pertanian
Di sisi lain, Ketua Organisasi Pengurangan Risiko Bencana Banyurojo Volunteer (Bravo) di Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Saleh Gumbiro mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan bantuan unit mobil pakan ternak untuk warga Dusun Babadan 1, Desa Paten, Kecamatan Dukun.
Ia menerangkan, Dusun Babadan 1 menjadi prioritas utama untuk mendapatkan bantuan karena dusun tersebut menjadi pasangan desa bersaudara (sister village) dari Desa Banyurojo.
”Belum berperan menampung warga pengungsi dari Dusun Babadan 1, di tahapan ini, kami pun juga harus tetap peduli dan membantu mencukupi semua kebutuhan dari mereka, termasuk kebutuhan pakan ternak,” ungkapnya.
Bantuan rumput yang disumbangkan tersebut, kata Saleh, berasal dari 1 hektar lahan milik seorang warga Desa Banyurojo, yang berlokasi di Desa Salamkanci, Kecamatan Bandongan.
Ia menerangkan, apabila warga Dusun Babadan I masih kekurangan pakan ternak, pihaknya juga akan siap mencarikan hijauan dari lahan-lahan milik warga lainnya.
Baca Juga: Pantau Kondisi Merapi di Pos Babadan, Ganjar Sebut Warga Sekitar Sudah Paham Tanda Alam
Sebelumnya, warga pemilik ternak di lereng Gunung Merapi di Kabupaten Magelang mengaku kesulitan mencari pakan ternak karena rerumputan di wilayahnya tertutup abu vulkanik usai erupsi Merapi.
”Kami terpaksa memberi ternak pakan yang kotor bercampur abu," ungkap koordinator petani dan peternak di Dusun Babadan I, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Suweno.
"Selain karena memang tidak ada rumput yang bersih, kami tidak mungkin mencuci hijauan terlebih dahulu karena air yang tersedia di rumah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja,” imbuh Suweno.
Ia mengaku, para petani atau peternak di daerahnya harus berebut dengan banyak pemilik ternak lain di luar darah untuk mencari hijauan.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.