SEMARANG, KOMPAS.TV - Saat melakukan sidak di Pasar Johar, Kota Semarang, Jawa Tengah, tim gabungan Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama satgas pangan memastikan distribusi beras bulog dan minyak goreng MinyaKita aman dan dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Namun, mereka justru menemukan MinyaKita dijual mahal. Minyak goreng MinyaKita dijual oleh pedagang dengan harga mencapai Rp 16.500 per liternya.
Padahal jika sesuai HET, MinyaKita seharusnya dijual Rp 14.000 per liter. Namun, pihak Bapanas dan satgas pangan tidak menyalahkan pedagang karena merupakan stok lama dengan harga diatas HET dan mendapatkan pasokan dari pedagang antara.
“Tadi saya melihat ada stok lama yang didapatkan pedagang dari sales. Ini yang kita minta satgas pangan dari Polri maupun satgas daerah untuk coba menelusuri,”ujar I Gusti Ketut Astawa, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas.
Titik, salah satu pedagang sembako mengungkapkan, MinyaKita diatas HET tersebut merupakan sisa pembelian pada bulan Januari lalu. Sehingga harga pembeliannya pun sudah tinggi, yakni Rp 16.800 per liter dan dijual Rp 17.500 per liternya.
“Petugas cuma nanyain, dapat ambil dari mana,”kata Titik.
Satgas Pangan Polri, Kombes Pol Deni Okvianto menambahkan, temuan harga MinyaKita diatas HET tersebut sebagai tambahan informasi yang akan dilakukan pendalaman oleh satgas pangan daerah. Sementara pengawasan penjualan dan distribusi MinyaKita akan dilakukan bersama seluruh elemen masyarakat.
“Kalau pengawasan bersama-sama. Semua terlibat, termasuk juga masyarakat dalam hal pengawasan,”ucap Kombes Pol Deni Okvianto.
Dari hasil pantauan yang dilakukan di pasar tradisional di Kota Semarang, petugas memastikan beras bulog sudah tersebar merata dengan harga sesuai HET. Dan ketersediaan MinyaKita juga dipastikan aman hingga Lebaran nanti, sebab pemerintah sudah menyediakan MinyaKita hingga 450 ribu ton per bulan.
#minyakita #semarang #pasarjohar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.