MIMIKA, KOMPAS.TV - Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa menyatakan akan menempuh tindakan penegakan hukum jika kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua pimpinan Egianus Kogoya tidak segera menyerahkan diri, Senin (20/2/2023).
"Saya minta, khususnya kepada kelompok-kelompok Egianus Kogoya agar segera menyerahkan diri, itu lebih baik dari pada nanti akan ada tindakan-tindakan penegakan hukum yang akan diambil oleh TNI-Polri," jelas Saleh, Senin, dikutip dari Kompas.com.
Pangdam Saleh juga meminta agar komplotan Egianus Kogoya segera melepas pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Merthens.
Baca Juga: Pekerja Takut Jadi Korban Sandera KKB, TNI Lakukan Evakuasi ke Mimika Gunakan Helikopter
Jika pilot tidak segera dilepas, jelas Saleh, pihaknya akan melakukan penegakan hukum secara cepat atau lambat kepada KKB pimpinan Egianus Kogoya itu.
Saat ini pihak TNI-Polri masih melakukan upaya negosiasi untuk bisa membebaskan Kapten Philip.
"Upaya yang saya sampaikan kemarin masih tetap dilakukan dan kita melihat ada progres yang baik, namun antisipasi dari proses yang kita sedang jalankan, tetap kita lakukan," tuturnya.
Baca Juga: TNI dan Polri Amankan Alat Propaganda KKB Egianus Kogoya, Ada Kamera Besar hingga Radio HT
"Segala kemungkinan langkah-langkah yang kita ambil sudah kita perhitungkan dengan teliti dan prioritas kita adalah keselamatan dari pilot," lanjutnya.
Saleh mengatakan hingga kini pihaknya masih menunggu hasil komunikasi yang dilakukan dengan kelompok Egianus Kogoya terkait pembebasan pilot tersebut.
"Jadi komunikasi sudah agak sedikit terbuka dengan pihak mereka, saya apresiasi apa yang sudah dilakukan oleh para tokoh agama, tokoh adat, namun kita masih menunggu hasil yang nyata," sambung Saleh.
Drama penyanderan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens ini sebelumnya beredar luas di media sosial dalam video. Sejumlah orang yang mengklaim sebagai KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya menyatakan telah membakar pesawat Susi Air di lapangan terbak Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2) kemarin. Philip Mark Mehrtens dalam video dan foto yang beredar tampak bersama orang-orang tersebut.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.