KUPANG, KOMPAS.TV - Diagnostik loop mediated ishotermal amplification atau alat pendeteksi virus demam babi afrika seharga Rp. 1,4 miliar diberikan oleh Prisma yang bekerja sama dengan Pemerintah Australia kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Alat Lamp ini diterima Wakil Gubernur NTT, Yosef Nae Soi dan nantinya ditempatkan di beberapa pulau besar di NTT seperti Flores, Sumba dan Timor untuk mendeteksi virus demam babi afrika yang belakangan menyerang ternak babi milik warga.
Alat ini diharapkan dapat mendukung Pemerintah NTT dalam upaya pemulihan sektor peternakan babi di Provinsi NTT, mengingat diagnosis dapat dilakukan cepat dan petugas dapat mengambil tindakan pengendalian dalam waktu singkat.
Alat ini cukup mudah digunakan dan tingkat akurasinya mencapai 100 persen kebenaran dengan menggunakan 1 reagen untuk 10 sampel babi.
NTT memiliki populasi ternak babi terbesar di Indonesia. Pada 2020 penularan virus ASF begitu cepat hingga menyebabkan kematian lebih dari 500 ribu ekor babi. Sejak akhir 2022 hingga awal 2023 wabah virus ASF kembali merebak hingga membuat sejumlah pengusaha peternakan babi banyak yang gulung tikar.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.