GIANYAR, KOMPAS TV - Sampah masih menjadi permasalah tersendiri pada beberapa desa di Pulau Bali. Khususnya di Gianyar, pengelolaan sampah berbasis sumber terus diupayakan dan di praktekan kepada masyarakat, yang berkerja sama dengan berbagai pihak. Seperti di Desa Kelusa, Payangan, Bali, yang bekerja sama dengan salah satu universitas swasta di Denpasar untuk mengolah sampah menjadi berkah.
Di sini mahasiswa yang sedang melakukan pembelajaran pemberdayaan masyarakat, mengajak mengolah sampah menjadi kompos dan eco-enzym. Dibimbing oleh akademisi, tata cara pengolahan sampah menjadi berkah dilatih kepasa masyawarakat desa. Pelatihan ini juga dilakukan sebagai upaya mempersiapakan sdm pengolah sampah di tempat pengolakan sampah atau TPS 3R yang dimiliki desa.
Metode memilah sampah organik dan non organik mulai dari rumah tangga sendiri dan masyarkat luas. Untuk sampah organik, dipraktekkan dalam dua metode pengolahan menjadi eco enzim dan pupuk kompos. Eco enzim dibuat dengan cara sederhana untuk volume sampah yang sedikit. Hanya menggunakan botol bekas kemasan air mineral, bahan sayur dan buah tak terpakai dicampur air dan gula aren. Sedangkan pembuatan pupuk kompos, diperaktekkan dihadapan masyarakat dengan permentasi campuran pupuk kandang dan sampah organik. Pihak prajuru adat pun berterima kasih dan berharap bisa melakukan pengembangan pengelolaan sampah.
selain memberdayakan sampah menjadi barang bernilai, program ini juga menjadi komitmen untuk mewujudkan desa di Bali menjadi desa ecowisata.
#ecowisata #olahsampah #kompos&ecoenzym
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.