MALANG, KOMPAS.TV-Nasib pilu dialami dia balita di Jalan Bandulan Kota Malang. Sang Ibu meninggal karena tragedi Kanjuruhan, sementara sang ayah tengah mendekam di balik jeruji besi.
Yusri (4) dan Devan (1,5) adalah kakak beradik yang hingga hari ini tidak tahu bahwa sang Ibu, Radina Astrida Luvitasari, meninggal dunia.
Kini mereka berdua dirawat sang kakek dan neneknya, Hari dan Satun. Kesedihan mendalam hingga hari ini masih dirasakan mereka berdua.
Selain sedih karena sang anak wafat, ekonomi yang pas-pasan membuat mereka takut kedua cucunya tidak bisa mendapatkan pendidikan dan kesehatan yang layak.
Mereka juga menyesalkan janji-janji pemerintah untuk anak korban, yang tidak terealisasi hingga saat ini.
"Janji-janji aja. Berulang kali kesini tapi realisasinya tidak ada. Saya ini cuma minta pendidikan cucu saya, minta tolong ke pemerintah. Kalau untuk makan sehari-hari ada" Ucap Hari.
Sehari-harinya sang kakek bekerja sebagai sopir, sementara sang nenek sebagai asisten rumah tangga. Karena kondisi tanpa orang tua, kedua balita ini terpaksa ikut neneknya bekerja.
"Yusril ini sering tanya, saat, sore tanya Ibu kemana kok gak pulang-pulang. Kalau sudah gitu saya cuman bisa jawab Ibu kerja nak cari uang buat Yusril sekolah" Kata Hari.
#anakkorbankanjuruhan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.