Kompas TV regional peristiwa

Mahfud MD Utus Tim Selidiki Bentrokan di PT GNI Morowali Utara

Kompas.tv - 16 Januari 2023, 15:26 WIB
mahfud-md-utus-tim-selidiki-bentrokan-di-pt-gni-morowali-utara
Bentrokan yang terjadi di area smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (15/1/2023), mengakibatkan dua orang meninggal dunia. (Sumber: Kompas.tv)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menerjunkan tim untuk menyelidiki kasus bentrokan di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah yang terjadi pada Sabtu (14/1/2023) lalu.

"Kan ini baru terjadi kemarin, saya masih mengutus tim ke sana, sebelum saya berbicara," ujar Mahfud di Istana Merdeka, Senin (16/1/2023), dikutip dari Kompas.com.

Mahfud mengatakan saat ini pihaknya belum bisa memberikan komentar terkait kejadian di PT GNI Morowali. Ia mengutus tim untuk memberikan laporan terkini situasi di sana.

Baca Juga: Buntut Kericuhan di PT GNI Morowali Utara, Polisi Tetapkan 17 Tersangka

"Udah, saya sudah utus Pak Rudolf, deputi saya untuk mendalami ini. dan segera memberikan laporan paling update untuk saya," lanjutnya.

Dugaan sementara, Mahfud mengatakan, bentrokan disebabkan oleh masalah ketenagakerjaan dan investasi.

"Kalau soal keamanannya biar polisi dulu," ujar Mahfud.

Sebelumnya diberitakan bentrokan antarkaryawan di PT GNI terjadi pada Sabtu (14/1) malam. Bentrokan di area smelter tersebut dilaporkan menewaskan dua orang.

Baca Juga: Pascabentrokan PT GNI Morowali Utara, Polri dan Pemda Gelar Dialog dengan Pihak Terkait

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan pihaknya telah menetapkan 17 tersangka dalam peristiwa tersebut.

Menurut Didik, dari 17 tersangka tersebut, 16 disangka atas kasus perusakan, sedangkan satu lainnya atas kasus pembakaran.

“17 orang itu sudah tersangka. Sebanyak 16 pengerusakan, yang satu pembakaran,” jelasnya saat dihubungi Kompas.TV melalui telepon seluler dari Yogyakarta, Senin (16/1/2023).

Meski sudah menetapkan 17 tersangka, ia menyebut belum menerima laporan mengenai identitas mereka.

“Identitasnya belum. Sementara itu dulu.”

Saat ditanya mengenai kemungkinan ada tersangka lainnya, Didik menyebut pihaknya masih akan memeriksa para pihak.

Ia menjelaskan, dari 71 orang yang diamankan, yang sudah menjalani pemeriksaan baru 33 orang, sisanya masih diperiksa.

“Nanti kita lihat dulu, masih ada yang diperiksa. Kan yang diperiksa baru 33, yang 17 memenuhi unsur, yang 16 tidak,” tuturnya.


 




Sumber : Kompas TV/Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x