SEMARANG, KOMPAS.TV – Kota Semarang sebagai Kota Seribu Klenteng menyuguhkan banyak bangunan dan arsitektur Cina yang mudah untuk ditemui, salah satunya adalah Klenteng Hwie Wie Kiong.
Klenteng ini berusia ratusan tahun dan memiliki arsitektur yang unik. Hampir seluruh bagian bangunannya penuh dengan ukiran asli Cina, bahkan bahan bangunan, termasuk kayunya didatangkan langsung dari Daratan Tiongkok menggunakan kapal.
Karakter Tiongkok Selatan langsung terlihat dari bentuk bubungan atap Klenteng Hwie Wie Kiong yang menyerupai ekor walet. Patung Shi Zi atau singa jantan dan betina sebagai simbol keharmonisan selalu menyambut setiap pengunjung klenteng.
Bertempat di Jalan Sebandaran, Kawasan Pecinan, Kota Semarang, Klenteng Hwie Wie Kiong diperkirakan berdiri sejak abad ke-18. Usia klenteng ini memang terbilang sangat tua, namun banyak bagian dan arsitektur bangunan yang masih asli, seperti ukiran-ukiran yang menghiasi setiap sudut bagian klenteng ini.
Setiap ukiran yang menghiasi Klenteng Hwie Wie Kiong tidak hanya sebagai pemanis saja, namun juga mengandung doa dan filosofi tersendiri, seperti ukiran naga yang dipercaya dalam Mitologi Tiongkok sebagai makhluk pembawa berkah dan memberi perlindungan.
“Klenteng Hwie Wie Kiong ini yang paling bagus ukiran-ukirannya di Kota Semarang,”ujar Hadi Winarto, mantan pengurus Klenteng Hwie Wie Kiong.
Klenteng Hwie Wie Kiong masih menjaga keaslian bentuk bangunannya sampai saat ini. Klenteng pribadi ini awalnya dibangun untuk pemujaan terhadap leluhur Marga Tan, namun sekarang dibuka untuk umum, baik untuk beribadah maupun untuk sekedar melihat-lihat. Bagi Anda yang ingin menyaksikan kemegahan warisan budaya dan sejarah Cina di Indonesia, Klenteng Hwie Wie Kong dapat menjadi pilihan wisata edukatif, tanpa dipungut biaya.
#klentenghwiewiekiong #tiongkok #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.