JAYAPURA, KOMPAS.TV - Sekitar 2.000 warga pesisir Kota Jayapura sempat mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi imbas desas-desus tsunami usai gempa berkekuatan M 4,9 mengguncang wilayah tersebut, Senin (2/1/2023).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura Asep Khalid menjelaskan warga yang mengungsi karena mendengar kabar air laut surut hingga terjangan tsunami.
"Informasi yang kami himpun dari Distrik setempat kurang lebih 2.000 warga, memang banyak yang mengungsi, terutama yang di pesisir pantai," jelasnya, Rabu (4/1) dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: BPBD Papua Himbau Warga Tidak Panik Dan Takut Saat Gempa
Para pengungsi tersebar di beberapa titik seperti Gereja Eden, Kantor Dinas Sosial Papua, Kantor Dinas Pendidikan Papua, ATR BPN Wilayah Papua, kantor wali kota dan halaman rumah warga yang berada di ketinggian.
Asep memberikan imbauan kepada para warga untuk tidak percaya hoaks terkait tsunami. Pasalnya, gempa Senin lalu tidak berpotensi tsunami.
"Kami dari BPBD bersama RTRC sudah memberikan imbauan kepada masyarakat di lokasi-lokasi pengungsian untuk jangan percaya hoaks dan terkait gempa bumi, itu tidak berpotensi tsunami," kata Asep.
Saat ini ribuan masyarakat yang mengungsi tersebut sudah kembali ke rumahnya.
Baca Juga: Jayapura Dilanda Gempa hingga Dinihari Tadi, Terbesar M 5,2, Tak Berpotensi Tsunami
"Malam ini kami sudah memantau tapi belum ada pergerakan masyarakat kembali mengungsi, tapi kami terus memantau perkembangan," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilaya V Jayapura mencatat setidaknya terdapat 281 gempa yang terjadi sejak Senin (2/1/2023) hingga Rabu (4/1) siang.
Kepala BMKG Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek mengungkapkan dari ratusan gempa tersebut sebanyak 33 lindu dirasakan langsung oleh warga.
"Gempa bumi ini merupakan gempa bumi susulan dari gempa bumi utama M 4,9 Jayapura yang terjadi pada 2 Januari 2023. Hingga pukul 13.00 WIT (4/1/2022), hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 281 aktivitas gempa bumi sejak tanggal 2 Januari 2023 dengan 33 di antaranya dirasakan oleh masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis. Rabu.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.