SOLO, KOMPAS.TV – Dua kubu yang berseteru akhirnya bertemu pada Selasa (3/1/2022), sekitar pukul 15.30 WIB di tengah konflik Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah.
Kedua kubu tersebut, yakni dari kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) serta kubu Sri Susuhunan Pakubuwana XIII (PB XIII).
Momen langka duduk bersama itu menjadi pertama kali sejak 2012, kemudian terjadi konflik tidak bolehnya kerabat masuk keraton pada 2017.
Pada pertemuan itu, saat akan bertemu PB XIII, Gusti Moeng sekaligus Ketua LDA Keraton Solo mengatakan, dirinya diterima dan diantar oleh KGPH Purbaya sebagai Putra Mahkota dengan gelar Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Raja Putro Nalendra Ing Mataram.
"Saya datang sungkem, saya bilang ke Ndalem (PB XIII) dan mengatakan izin masuk keraton lagi hanya akan bekerja. Kalau dianggap salah, saya minta maaf dan semua ini kita sudahi (konflik) paling utama itu," kata Gusti Moeng saat di Kandungan Keraton Solo, Selasa (3/1/2023), dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Kisruh Keraton Solo, Dua Kubu Saling Lapor ke Polisi
Selama pertemuan itu pula, Gusti Moeng mengungkapkan rasa senangnya bisa bertemu secara langsung dengan Raja Kasunanan Solo tersebut.
"Mas tidak usah berprasangka buruk sama saya lagi. Tadi saya ngomong juga, pokoknya tidak usah ngomong soal masalah (konflik) kemarin lagi," ujarnya.
Diketahui, pertemuan berlangsung sekitar satu jam di ruang privat raja atau Sasana Narendra Keraton Solo.
Pertemuan itu dihadiri PB XIII dan sejumlah kerabat keraton seperti Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau yang akrab dipanggil Gusti Moeng dari pihak LDA.
Baca Juga: Geger Keraton Solo: Pintu Kori Kamandungan Dibuka, Pihak PB XIII Sebut Liar dan Bukan Dhawuh Sinuhun
Kemudian, PB XIII didampingi Permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwana XIII.
Pertemuan dijembatani oleh kerabat keraton Kray Herniatie Sriana Munasari, setelah adanya komunikasi atas kedua pihak.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.