BANDUNG, KOMPAS.TV – Polisi menjelaskan kronologi kecelakaan lalu lintas di Km 119 Tol Cipali, Jumat (25/11/2022), yang mengakibatkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Yerry Yanuar meninggal dunia.
Menurut Kanit Laka Lantas Polres Subang Ipda Endang Sudrajat, kecelakaan maut tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.
Kendaraan yang ditumpangi oleh Yerry Yanuar melaju dari arah Palimanan menuju Cikopo. Kendaraan korban lalu menabrak truk yang melaju searah.
"Ada satu korban jiwa, infonya Kepala BKD Provinsi Jabar," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat, dikutip dari Kompas.com.
Endang mengatakan, kendaraan Mitsubishi Pajero yang ditumpangi Yerry menabrak truk tronton Hino.
"Jadi, di depan ada mobil tronton, tiba-tiba dari belakang datang kendaraan Pajero. Kedua kendaraan tersebut datang dari arah Palimanan ke Cikopo," ungkapnya.
Baca Juga: Kepala BKD Jabar Yerri Tanuar Meninggal, Tambah Daftar Panjang Kecelakaan Maut di Tol Cipali
Polisi telah melakukan penyelidikan terkait penyebab kecelakan tersebut dan memeriksa sopir mobil Pajero yang ditumpangi Yerry Yanuar serta pengemudi truk tronton.
"Masih penyelidikan. Pengemudi Pajero lagi diinterogasi karena dia syok, jadi harus pelan-pelan untuk cari tahu penyebabnya," katanya.
Sementara Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan, mobil jenis Mitsubishi Pajero bernomor polisi D 1016 AIP dikendarai oleh AA dengan penumpang Yerry Yanuar.
Mobil ini melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta, namun setiba di TKP Km 106.600 jalur B, mobil Pajero menabrak bagian belakang kanan kendaraan tronton box Hino yang dikemudikan oleh S. Truk tersebut melaju di lajur 1.
"Pengemudi diduga kurang antisipasi sehingga menabrak bagian belakang truk," kata Ibrahim.
Jenazah Yerry Yanuar telah disalatkan pada Jumat malam, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut hadir saat proses salat jenazah almarhum.
Ridwan berencana mengabadikan nama Yerry sebagai nama gedung BKD, dengan harapan keteladanannya bisa dicontoh oleh pegawai lain.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawan. Kita namai Gedung BKD dengan nama Gedung Yerry Yanuar agar para ASN di masa depan bisa belajar di zaman beliau," kata Emil, sapaan akrabnya, Jumat malam.
Ia menambahkan, ilmu seseorang tidak akan terputus dan akan terus mengalir meski yang bersangkutan telah meninggal dunia.
Baca Juga: Momen Ridwan Kamil Menangis saat Bertemu Korban Gempa Cianjur di Posko Pengungsian
"Mudah-mudahan keteladanan beliau diikuti semua. Karena semua urusan dunia terputus setelah meninggal, kecuali ilmu terus mengalir dan amal jariyah," jelasnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.