BOYOLALI, KOMPAS.TV - Gerakan 1.000 embung yang digagas oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sejak 2015 telah tercapai melampaui target. Saat ini, setidaknya telah ada 1.135 embung yang tersebar di wilayah Jawa Tengah. Keberadaan embung tersebut sangat dirasakan oleh para petani yang sebelumnya kesulitan akan pasokan air, diantaranya adalah para petani yang ada di lereng Gunung Merbabu di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Keberadaan embung manajar di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, berhasil mengubah kehidupan petani yang ada di sekitarnya. Salah satu petani yang merasakan kehidupannya berubah sejak adanya embung manajar ini adalah Sarjo, petani sawi.
Sebelum dibangun embung, ia mengaku sangat kesulitan mendapatkan pasokan air untuk kebunnya, terutama pada saat musim kemarau. Ia terpaksa membeli air per jerigen antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000 hanya agar tanaman sawinya bisa tetap hidup.
Kini ia bisa tersenyum lebar karena air dari embung manajar melimpah hingga ia tak pernah kekurangan air lagi. Tak hanya itu, dengan melimpahnya air, hasil panen yang ia dapat juga melimpah ruah.
"Dulu sebelum ada embung itu bawa air dari bawah. Airnya beli, satu jerigen itu Rp 10.000 sampai Rp 15.000. Tapi sekarang ya lumayan setelah ada embung ini. Sangat membantu petani," ujar Sarjo.
Menurut Herman, Kepala Desa Samiran, keberadaan embung dengan luas 1.600 meter persegi dengan debit air 5.000 meter kubik tersebut, merupakan program 1.000 embung yang digagas oleh Gubernur Jawa Tengah. Selain berguna untuk pasokan air bagi petani setempat, keberadaan embung yang dibangun pada tahun 2019 juga menarik wisatawan karena berada di lereng Gunung Merbabu. Dampak lainnya, perekonomian warga sekitar juga ikut terdongkrak.
"Disamping untuk kebutuhan pertanian, paling tidak warga juga memanfaatkan untuk jualan. Dengan adanya embung ini wisatawan sangat banyak, akhirnya masyarakat melihat peluang ini untuk berjualan disekitar embung," ungkap Herman.
"Seneng banget sih karena jarang melihat pemandangan yang bagus," kata Arifah, wisatawan lokal.
Sementara itu, menurut Eko Yunianto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Mineral dan Penataan Ruang Provinsi Jateng, program 1.000 embung mengandeng kabupaten-kota untuk mewujudkan pembangunan cadangan air di wilayah yang rawan kekeringan terutama pada saat musim kemarau.
"Representatifnya adalah kebutuhan masyarakat, jadi contohnya masyarakat itu pada waktu tertentu kesulitan air. Kesulitan air itu kan sangat luas, untuk kebutuhan pertanian, perkebunan yang dinilai ekonomi tinggi untuk kesehariannya jauh untuk mengambil air," kata Eko.
Program 1.000 embung yang dicanangkan oleh Guberbur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sendiri telah jauh mencapai target. Saat ini, setidaknya sudah terbangun 1.135 embung dan akan terus bertambah kedepannya.
#embung #ganjarpranowo #musimkemarau
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.